Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjajal Jaringan 5G di Korsel dengan Galaxy Note 10

Kompas.com - 24/09/2019, 07:58 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Samsung telah meluncurkan Galaxy Note 10 Plus 5G sejak Agustus 2019 lalu. Konektivitas 5G di Galaxy Note 10 dan Note 10 Plus dihadirkan lewat System-on-Chip (SoC) Exynos 9825.

Chip ini diklaim bisa membuat kerja ponsel lebih ngebut hingga lebih "ngebut" hingga 30 persen dan hemat daya hingga 50 persen dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Baca juga: Harga Samsung Galaxy Note 10 dan Note 10 Plus di Indonesia

SoC Exynos generasi teranyar itu memang disiapkan untuk era 5G. Caranya, dipasangkan dengan Exynos Modem 5100 yang mendukung 5G NR untuk terhubung ke jaringan 5G.

Komponen ini yang membedakan ponsel Galaxy Note 10 dan Note 10 Plus biasa dengan versi 5G. Sayangnya, teknologi 5G itu belum dibawa Samsung ke Indonesia, karena regulasi juga belum mendukung.

"Di Korsel ada modem itu. Desain dan spesifikasi sama dengan Galaxy Note 4G, bedanya hanya modem 5G saja," kata Product Marketing Samsung Indonesia Taufiq Furqan dalam media workshop Galaxy Note 10 Plus di Seoul, Korea Selatan, Rabu (18/9/2019).

"Ketika ada jaringan 5G (di Indonesia) bisa langsung masuk," imbuhnya.

KompasTekno menjajal internet dengan Galaxy Note 10 Plus 5G yang diisi SIM card operator seluler KT (Korea Telecom). Di pusat kota Seoul, tepatnya kawasan Myeongdong.

Hasil pengujian aplikasi Speedtest menunjukkan kecepatan download hingga 550 Mbps. Sementara kecepatan upload berkisar di angka 14,1 Mbps dengan ping 17 ms.

Baca juga: Cara Samsung Sembunyikan Lubang Kamera Selfie di Galaxy Note 10

Sayangnya, sinyal 5G dari operator KT ini belum mencakup seluruh Seoul. Dalam perjalanan ke arah barat Korea Selatan, tepatnya Bandara Internasional Incheon, sinyal 5G tidak tersedia.

Meski status bar menampilkan sambungan 5G, namun pengujian dengan aplikasi Speedtest maupun nPerf menunjukkan koneksi internet 4G. Begitu pula di daerah wisata alam seperti Chuncheon dan Nami Island.

Hal yang sama juga terjadi di objek wisata andalan Seoul, Seoul Tower. Hasil pengujian aplikasi Speedtest menunjukkan adanya sinyal 5G namun kecepatan unduhnya hanya berada di kisaran 1 Mbps.

Sementara jika menggunakan 4G, kecepatannya bisa mencapai kisaran 50-70 Mbps. Di beberapa tempat di Korea Selatan, sinyal 4G lebih bisa diandalkan ketimbang 5G.

Kapan masuk Indonesia?

Taufiq mengatakan Samsung baru merilis tiga perangkat versi 5G. Selain Galaxy Note 10 Plus, ada Galaxy S10 yang lebih dulu meluncur pada April 2019 lalu, serta Galaxy A90 dan Galaxy Fold.

Baca juga: Samsung Galaxy A90 5G Resmi dengan Snapdragon 855 dan Modem X50

Selain di negara asalnya di Korea Selatan, Samsung juga membawa perangkat 5G ke Amerika Serikat dan Australia. Di AS, Samsung menjadi pemegang paten 5G pertama yang mengantongi sertifikasi dari Komisi Komunikasi Federal AS (FCC).

Total, ada dua juta konsumen di seluruh dunia yang menikmati sambungan 5G menggunakan perangkat Samsung.

"Paling banyak Samsung yang pakai 5G di Korea. So far banyak sih peminatnya," kata Taufiq.

Baca juga: Alasan Galaxy S10 5G Belum Dipasarkan Samsung di Indonesia

Di Indonesia sendiri, Samsung belum menjual ponsel versi 5G. Selain karena belum tersedianya jaringan 5G secara masif, perlu proses perizinan yang panjang.

"Di Indonesia sendiri terbentur dengan proses, kami sudah tanya ke operator. Samsung sendiri sudah siap, baik dari perangkat maupun frekuensi," kata Taufiq.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com