Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocoran Dokumen Ungkap Faktor-faktor Penyebab Kecelakaan Lion Air JT610

Kompas.com - 24/09/2019, 15:55 WIB
Reska K. Nistanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) harus merilis laporan investigasi kecelakaan Boeing 737 Max 8 Lion Air penerbangan JT610 pada 29 Oktober 2019, atau satu tahun setelah kecelakaan yang menewaskan 189 penumpang dan kru itu.

The Wall Street Journal mengklaim telah mendapatkan bocoran draft laporan akhir KNKT. Menurut bocoran dokumen laporan, tim investigasi Indonesia menunjuk faktor desain pesawat dan kesalahan pengawasan yang memegang peranan penting dalam kecelakaan tersebut.

Faktor-faktor lain yang disebut turut berkontribusi adalah hubungan antara pilot error dan kesalahan pemeliharaan pesawat.

Baca juga: Ini Fitur yang Dirahasiakan Boeing, Berkontribusi pada Kecelakaan Lion Air JT610?

Namun detail laporan akhir kecelakaan B737 Max Lion Air penerbangan JT610 di atas masih bisa berubah dan akan dianalisa lebih lanjut. KNKT menolak berkomentar saat dimintai keterangan soal bocoran ini.

KNKT hanya mengatakan bahwa laporan hasil investigasi kecelakaan Lion Air JT610 akan dirilis pada awal November 2019 mendatang.

Pilot kurang pengalaman?

Sementara KNKT bersiap merilis laporan investigasi kecelakaan Lion Air JT610, The New York Times Magazine juga menerbitkan analisa mereka sendiri pada Rabu (18/9/2019) lalu.

Analisis tersebut dibuat oleh William Langewiesche, jurnalis kawakan yang juga seorang pilot.

Menurut Langewiesche, faktor bisnis penerbangan maskapai LCC membuat pilot yang masih tergolong baru menerbangi rute-rute internasional, sehingga membahayakan nyawa penumpang.

Lion Air, kata Langewiesche, merekrut pilot-pilot yang kurang berpengalaman, lalu membayar murah dan meminta mereka bekerja keras.

Kapten penerbangan JT610 yang jatuh di Laut Jawa pada 29 Oktober 2018 lalu adalah seorang berkebangsaan India berumur 31 tahun, yang disebut terlalu dini menjadi pimpinan penerbangan, dibandingkan dengan maskapai-maskapai lain.

Begitu pesawat Boeing 737 Max bermasalah, kru Lion Air disebut tidak bisa memitigasi kerusakan.

Baca juga: 4 Kesamaan Fakta Kecelakaan Pesawat Ethiopian ET302 dan Lion Air JT610

Hal lain yang menunjukkan kurang berpengalamannya pilot Lion Air JT610 adalah saat berkomunikasi dengan ATC, ia disebut tidak tahu berapa ketinggian pesawat.

Kecelakaan B737 Max Ethiopian Airlines ET302 pada 10 Maret 2019 lalu, juga memiliki indikasi kapten pilot yang masih terlalu dini, hanya memiliki 200 jam terbang.

CEO Aero Consulting Experts, Ross Aimer menyatakan bahwa 200 jam terbang itu sangat sedikit, dan jika pilot berada dalam keadaan darurat, bisa menjadi masalah.

"Pesawat yang rumit jika diterbangkan siswa pilot, bakal jadi masalah," kata Aimer.

"Bahkan jika yang duduk di kiri (kapten) sudah memiliki banyak pengalaman, jadinya pengalaman yang tidak seimbang, itu juga bisa jadi masalah," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com