Aturan ini ia usulkan kepada Rahmat Gobel yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Tidak hanya ponsel, barang elektronik lain juga banyak yang ilegal.
Sampai hari ini, Peraturan Menteri soal pemblokiran ponsel BM via nomor IMEI masih belum disahkan.
"Saya setiap hari masih kejar itu, tapi belum jelas. Katanya operator setuju tapi sekarang balik lagi, saya kurang tahu-lah alasannya ditunda kenapa," ujarnya.
Namun Lee tetap mengapresiasi, karena selama bertahun-tahun, baru di tahun ini pembahasan soal blokir ponsel BM dimatangkan.
Di Indonesia, Lee juga tergabung dalam asosiasi Indonesia Electronics Association (GABEL – Gabungan Elektronik Indonesia). Ia juga menjadi petinggi Asosiasi Pengusaha Seluler Indonesia (APSI).
Puluhan tahun melanglang buana di industri smartphone di Indonesia, Lee memiliki kesannya tersendiri. Ia yakin bahwa Indonesia adalah negara yang potensial.
"Tapi saya khawatir ini hanya potensial saja," jelasnya.
Ia sadar, geografis yang luas, banyaknya etnis dan perilaku masyarakat yang beragam menjadi keunggulan sekaligus tantangan bagi Indonesia.
Kendati demikian, Lee yang sering aktif menjadi pembicara isu ekonomi di dalam negeri dan internasional mengatakan Indonesia merupakan negara yang aman bagi investor.
Sebab, ekonominya cukup stabil dibanding beberapa negara Asia lainnya. Dengan sedikit catatan, investasi di Indonesia hanya akan bisa berhasil apabila berjalan dalam jangka panjang.
Baca juga: Samsung: Indonesia Itu Seperti Lima Negara Digabungkan
"Kalau mau investasi di Indonesia seharusnya jangan buru-buru, bukan setahun dua tahun dapat hasil," jelasnya.
Menurut Lee, rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan bisa menjadi salah satu cara menarik untuk mendatangkan lebih banyak investor. Lee juga mengkritisi bagaimana regulasi smartphone diberlakukan.
Menurut dua, aturan seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) harus dijalankan lebih serius jika tidak ingin investor kabur.
"TKDN kalau memang ada, kebijakan itu bukan pura-pura saja. Seharusnya memang tingkat (kandungan lokalnya) pun dinaikkan. Jadi benar-benar mereka investasi di Indonesia bukan hanya rakitan saja," katanya.
Dalam kesempatan khusus itu, Lee juga membeberkan rencannya tentang proyek 5G di Indonesia. Samsung tidak hanya akan mengincar handset yang memang telah tersedia di beberapa negara yang telah menggulirkan 5G.
Baca juga: Tak Cuma Ponsel, Samsung Juga Incar Peralatan Jaringan 5G di Indonesia
"Samsung punya kemampuan peralatan untuk jaringan 5G," ujar Lee.
Samsung sendiri tengah berdiskusi dengan beberapa pihak untuk membahas peralatan jaringan 5G. Lee berharap pemerintah segera membuat kebijakan terkait bergulirnya 5G di Indonesia.
Baca juga: VIK Pasar Mewah Ponsel Murah, Memahami Pasar Smartphone Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.