Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kang-Hyun Lee, Sosok "Pak Haji" Pelopor Samsung di Indonesia

Kompas.com - 01/10/2019, 15:20 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Aturan ini ia usulkan kepada Rahmat Gobel yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Tidak hanya ponsel, barang elektronik lain juga banyak yang ilegal.

Sampai hari ini, Peraturan Menteri soal pemblokiran ponsel BM via nomor IMEI masih belum disahkan.

"Saya setiap hari masih kejar itu, tapi belum jelas. Katanya operator setuju tapi sekarang balik lagi, saya kurang tahu-lah alasannya ditunda kenapa," ujarnya.

Namun Lee tetap mengapresiasi, karena selama bertahun-tahun, baru di tahun ini pembahasan soal blokir ponsel BM dimatangkan.

Di Indonesia, Lee juga tergabung dalam asosiasi Indonesia Electronics Association (GABEL – Gabungan Elektronik Indonesia). Ia juga menjadi petinggi Asosiasi Pengusaha Seluler Indonesia (APSI).

Puluhan tahun melanglang buana di industri smartphone di Indonesia, Lee memiliki kesannya tersendiri. Ia yakin bahwa Indonesia adalah negara yang potensial.

"Tapi saya khawatir ini hanya potensial saja," jelasnya.

Ia sadar, geografis yang luas, banyaknya etnis dan perilaku masyarakat yang beragam menjadi keunggulan sekaligus tantangan bagi Indonesia.

Kendati demikian, Lee yang sering aktif menjadi pembicara isu ekonomi di dalam negeri dan internasional mengatakan Indonesia merupakan negara yang aman bagi investor.

Sebab, ekonominya cukup stabil dibanding beberapa negara Asia lainnya. Dengan sedikit catatan, investasi di Indonesia hanya akan bisa berhasil apabila berjalan dalam jangka panjang.

Baca juga: Samsung: Indonesia Itu Seperti Lima Negara Digabungkan

"Kalau mau investasi di Indonesia seharusnya jangan buru-buru, bukan setahun dua tahun dapat hasil," jelasnya.

Menurut Lee, rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan bisa menjadi salah satu cara menarik untuk mendatangkan lebih banyak investor. Lee juga mengkritisi bagaimana regulasi smartphone diberlakukan.

Menurut dua, aturan seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) harus dijalankan lebih serius jika tidak ingin investor kabur.

"TKDN kalau memang ada, kebijakan itu bukan pura-pura saja. Seharusnya memang tingkat (kandungan lokalnya) pun dinaikkan. Jadi benar-benar mereka investasi di Indonesia bukan hanya rakitan saja," katanya.

Dalam kesempatan khusus itu, Lee juga membeberkan rencannya tentang proyek 5G di Indonesia. Samsung tidak hanya akan mengincar handset yang memang telah tersedia di beberapa negara yang telah menggulirkan 5G.

Baca juga: Tak Cuma Ponsel, Samsung Juga Incar Peralatan Jaringan 5G di Indonesia

"Samsung punya kemampuan peralatan untuk jaringan 5G," ujar Lee.

Samsung sendiri tengah berdiskusi dengan beberapa pihak untuk membahas peralatan jaringan 5G. Lee berharap pemerintah segera membuat kebijakan terkait bergulirnya 5G di Indonesia.

Baca juga: VIK Pasar Mewah Ponsel Murah, Memahami Pasar Smartphone Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com