Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Perkataan dan Pemikiran Steve Jobs yang Mendunia

Kompas.com - 06/10/2019, 19:15 WIB
Reza Wahyudi

Editor

KOMPAS.com - Steve Jobs, pendiri Apple, disebut-sebut sebagai salah satu orang paling berpengaruh di abad ini, baik dalam bisnis maupun inovasi teknologi. Ia menjadi begitu fenomenal dengan melahirkan banyak pemikiran yang berharga dan bisa dikenang.

Pendiri Apple ini meninggal delapan tahun yang lalu, tepatnya pada 5 Oktober 2011, setelah berjuang melawan kanker pankreas selama delapan tahun.

Lantas apa saja pemikiran-pemikirannya semasa hidup? Berikut ini beberapa pernyataan yang dilontarkannya.

"Terkadang saat berinovasi Anda membuat kekeliruan. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah cepat mengakuinya dan hadapilah masalah itu dengan terus mengembangkan inovasi baru."

Kutipan ini merupakan potongan pernyataan Steve Jobs yang telah mendunia dan dijadikan sebagai inspirasi yang berasal dari kesuksesannya mengarungi terjangan kompetisi di dunia teknologi.

Steve Jobs dikenal tidak hanya piawai dengan inovasi di bidang teknologi, tetapi juga kekuatan perkataan yang disusun dan berasal dari pengalaman hidupnya.

Steve Jobs melihat kesuksesan manusia dapat menggema di seluruh dunia apabila diikuti dengan kualitas sumber daya yang sangat memuaskan.

Selalu ingin lebih maju dan termutakhir dalam berinovasi adalah kiat yang diterapkan Steve dalam berkompetisi.

Baca juga: Sepucuk Surat Bill Gates di Ranjang Steve Jobs

"Anda tidak bisa sekadar bertanya kepada pelanggan apa yang mereka inginkan dan mencoba memenuhinya karena begitu Anda telah siap memenuhinya mereka akan menuntut produk dengan inovasi yang lebih termutakhir," jelas Steve.

"Menciptakan desain produk bukan melulu urusan tampilan dan pandangan orang terhadap desain tersebut. Tetapi yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana desain itu dapat berfungsi maksimal untuk memuaskan pelanggan," tambahnya.

"Banyak perusahaan yang merampingkan jumlah karyawannya sebagai keputusan bertahan di tengah guncangan persaingan. Keputusan itu bisa jadi benar. Tetapi kami tidak akan mengambil langkah itu. Apa yang kami yakini adalah terus berusaha menawarkan produk terbaik kepada pelanggan sehingga dengan demikian mereka akan terus merogoh kantong mereka untuk membeli produk kami," demikian bagian kutipan dari Steve dalam mengatasi frustrasi di tengah kompetisi.

CEO Apple Steve JobsBusiness Insider CEO Apple Steve Jobs

Baca juga: Mengenang Steve Jobs lewat 10 Produk Rancangannya

Pidato Steve Jobs di Stanford University pada 2005

"Mengingat bahwa saya akan segera mati adalah cara yang paling efektif untuk berani membuat keputusan besar dalam hidup. Karena segala harapan, kebanggaan, rasa malu, serta ketakutan terhadap kegagalan akan tidak berarti jika dihadapkan dengan kematian.

"Mengingat bahwa kita akan mati adalah cara terbaik untuk menghindari pemikiran takut gagal. Tidak ada alasan untuk Anda tidak mengikuti kata hati Anda."

"Waktu Anda sangat terbatas. Jangan terperangkap oleh dogma yang membuat Anda hidup di pemikiran orang lain. Jangan biarkan gangguan dari opini orang lain mengalahkan suara hati Anda."

Konferensi AllthingsD pada 2010

"Tidak ada hal yang lebih menyenangkan daripada menerima e-mail dari seseorang yang tidak saya kenal di berbagai belahan dunia yang baru saja membeli iPad. Ia menceritakan pengalamannya menggunakan iPad dan menyatakan bahwa iPad merupakan produk teknologi paling keren yang ia bawa pulang ke rumah sepanjang hidupnya."

"Itulah yang membuat saya untuk terus bertahan. Itulah yang menguatkan saya pada 5 tahun lalu, 10 tahun lalu, ketika semua kesempatan hampir tertutup. Dan, ini yang akan terus menyemangati saya pada lima tahun ke depan, apa pun yang akan terjadi."

Wawancara dengan majalah "Playboy" pada 1985

"Saya tidak berpikir akan bekerja sekeras ini untuk sesuatu, tapi bekerja untuk Macintosh adalah pengalaman paling menarik dalam hidup saya. Ketika kami selesai presentasi pada rapat pemegang saham, semua orang di auditorium berdiri dan memberi penghargaan dengan melakukan standing ovation selama lima menit."

"Itu merupakan hal yang tidak akan saya lupakan. Tidak ada yang pernah berpikir bahwa kami bisa menyelesaikan proyek ini. Dari situ, semua orang mulai menitikkan air mata."

Baca juga: Steve Jobs dan Nilai yang Tak Lekang

Wawancara dengan "Business Week" pada 2004

"Inovasi datang ketika orang bertemu di jalan atau bercakap-cakap di telepon pada pukul 22.30 tentang sebuah ide. Atau, inovasi itu ketika mereka sadar ada sesuatu yang bisa dipecahkan terhadap sebuah masalah. Atau, ketika pada sebuah pertemuan dengan enam orang yang dihubungi oleh seseorang karena dia pikir menemukan suatu ide yang akan menghasilkan sesuatu yang hebat dan semua orang mendengarkan dengan antusias."

Wawancara dengan "Fortune Magazine" pada 2000

"Di benak sebagian besar orang, desain itu berarti hanya untuk menutupi sesuatu dan interior adalah sebuah dekorasi. Desain dan interior tak lebih dari produk kain untuk gorden dan sofa. Tapi buat saya, tidak ada yang lebih berharga dari sebuah desain. Ini merupakan jiwa dari setiap kreasi manusia yang mampu menginformasikan tiap-tiap lapisan yang ada dari produk maupun jasa yang dihasilkan."

Wawancara dengan "Wired" pada 1996

"Teknologi membuat hidup kita lebih mudah. Ini bisa menyentuh berbagai sisi kehidupan seseorang yang kita pikir tidak akan bisa. Anda mungkin memiliki anak yang kurang sempurna dan bisa membentuk komunitas dengan orang tua lain yang memiliki pengalaman serupa sehingga bisa mendapatkan informasi medis, dukungan, serta informasi obat-obatan yang sangat berguna."

Baca juga: Ayah Kandung Steve Jobs Menyesal Tak Mengenal Anaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com