JAKARTA, KOMPAS.com - Facebook Indonesia menyebut, banyak lembaga pemerintah yang sudah memanfaatkan platform digital khususnya Facebook untuk mempermudah komunikasinya dengan masyarakat.
Kepala kebijakan Facebook Indonesia, Ruben Hattari mengklaim aplikasi-aplikasi di bawah naungan Facebook seperti WhatsApp dan Instagram turut mendukung program e-government.
"Ternyata platform kami digunakan secara masif oleh teman-teman di pemerintah untuk melakukan tiga aspek," jelas Ruben dalam acara Facebook Indonesia Summit 2019 yang digelar di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Aspek-aspek tersebut ditemukan dari hasil survei Facebook yang bekerja sama dengan PT PricewaterhouseCoopers Indonesia dan Institute for Development of Economic and Finance (INDEF).
Baca juga: Mark Zuckerberg Ungkap Penyebab Facebook Cs Sering Down
Aspek pertama adalah, sebanyak 95 persen lembaga pemerintah mengomunikasikan pesan-pesan dari pemerintah ke masyarakat. Mereka menyampaikan informasi terkait kebijakan tertentu ke masyarakat dengan cara lebih mudah.
Dari sini, masyarakat bisa memberikan aspirasi dan pendapatnya tentang hal tersebut.
Aspek terakhir menyebut 88 persen lembaga pemerintah yang disurvei menggunakan media sosial untuk menerima dan menjawab masukan dari masyarakat.
Menurut Ruben, platformnya mengubah cara aduan masyarakat yang dulunya hanya mengandalkan call centre, kini lebih mudah melalui pesan singkat di WhatsApp atau Instagram.
Salah satu lembaga yang ia contohkan adalah Direktorat Jendral Imigrasi. Mereka memanfaatkan Halaman Facebook untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Baca juga: Facebook Hapus Ratusan Akun Palsu Asal Indonesia
"Paling sedikit mereka bisa menjawab 70 pertanyaan setiap hari melalui aplikasi-aplikasi Facebook," klaim Ruben.
Tidak hanya itu, Ruben mengatakan penggunaan platform media sosial juga mempermudah isu yang sulit dimengerti masyarakat awam.
"Kita sering lihat, misalnya teman-teman dari Bank Indonesia atau Kementerian Keuangan yang konsep-konsepnya cukup kompleks. Sekarang bisa disimplifikasi dan masuk ke masyarakat umum, kita bisa mengerti apa sih yang sebenarnya dimaksud," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.