Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Awal Mula Mendikbud Nadiem Makarim Mendirikan GoJek

Kompas.com - 23/10/2019, 12:01 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Pelanggan bisa memantau posisi pengendara yang menanggapi order, sementara pengendara bisa melihat order yang masuk serta lokasi pemesan untuk kemudian ditanggapi.

Selain transportasi penumpang, GoJek juga menyediakan jasa lain seperti pengiriman barang serupa kurir dan shopping, termasuk pembelian makanan yang saat ini sudah akrab dan banyak dipakai oleh pengguna.

Nadiem berharap GoJek nantinya bisa membantu semua penumpang ojek dalam menggunakan transportasi andalannya. Para tukang ojek pun tak perlu mangkal lagi karena cukup mengandalkan pesanan yang masuk dari smartphone.

"Inilah the power of informal economy. Apa pun yang informal selalu bisa ditingkatkan dengan teknologi," pungkas Nadiem.

Cerita unik masa awal GoJek

Saat pertama kali diperkenalkan ada tiga jenis layanan yang ditawarkan oleh Go-Jek, yakni transportasi, kurir, dan belanja barang.

Jasa kurir merupakan layanan paling banyak dipakai pelanggan Go-Jek pada tahun 2015 silam. Saat itu, peraturan jenis barang yang boleh dikirim belum terlalu ketat.

"Dulu pernah ada yang minta kirim ular piton. Hanya sekali itu saja kami terima kiriman binatang, setelah itu tidak pernah lagi, ha-ha-ha," canda Nadiem.

Setelah kejadian itu, jangan berpikiran untuk mengirim barang terlarang atau ilegal, karena yang demikian itu sudah jelas-jelas ditolak dalam persyaratan pakai Go-Jek. Pengiriman binatang hidup pun tidak diterima.

Cerita unik lain saat GoJek mulai beroperasi diungkap seorang pengemudi layanan motor. Riyanto, pengendara Go-Jek yang berdomisili di bilangan Tendean, Jakarta Selatan bercerita pernah diminta ngojek dari Jakarta ke Bali, dengan total bayaran mencapai jutaan rupiah, pada tahun 2015 silam.

Ketika itu dia diminta menyusuri Pulau Jawa lewat jalur selatan.

"Penumpangnya orang bule, sedang membuat dokumenter. Selesai itu kami naik pesawat kembali ke Jakarta, motornya dipaketkan. Sampai sekarang dia masih jadi pelanggan saya," kata Riyanto.

Baca juga: Riset: Go-Jek Sumbang Rp 44,2 Triliun untuk Ekonomi Indonesia di 2018

Mundur dari GoJek, jadi Menteri Pendidikan

Beberapa tahun setelah memperkenalkan aplikasi GoJek ke publik, Nadiem kini telah resmi ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam pengumuman di Istana Negara hari Rabu (23/10/2019).

Dia memutuskan mundur dari posisinya sebagai CEO GoJek yang sudah memiliki valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS itu. Jabatan Nadiem digantikan oleh Presiden GoJek Andre Soelistyo sebagai CEO dan co-founder GoJek Kevin Aluwi selaku co-CEO.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com