Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim, Nasib GoJek, dan Masa Depan Pendidikan Indonesia

Kompas.com - 23/10/2019, 20:17 WIB
Reska K. Nistanto,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sejumlah pengamat startup dan investor menyatakan tetap optimis dengan GoJek setelah ditinggal Nadiem dan juga pengaruh yang bakal dibawa sang founder itu di pemerintahan.

"Nadiem pernah cerita, dia akan selalu merekrut orang yang bisa melakukan satu hal lebih baik dari dirinya. Artinya siapapun tim yang ditinggalkan Nadiem di GoJek sudah barang tentu adalah orang-orang yang 'lebih baik' tadi," ujar pengamat startup Wicak Hidayat.

Winston Cheng, mantan presiden internasional JD.com yang juga pernah menjabat sebagai anggota dewan direksi GoJek pada 2018, turut menyambut baik masuknya Nadiem ke pemerintahan Indonesia.

Baca juga: Bagaimana Nasib GoJek Setelah Ditinggal Nadiem Makarim?

Dihimpun KompasTekno dari Reuters, Rabu (23/10/2019), Cheng berpendapat Nadiem bisa membantu mengatasi kendala yang dihadapi entrepreneur teknologi di Tanah Air dalam hal regulasi, infrastruktur, dan kekurangan tenaga ahli di bidang Teknologi Informasi.

"Memiliki pemimpin seperti Nadiem di dalam teknologi dan pendidikan yang berperan di pemerintahan akan menjembatani gap antara kebijakan publik dan industri, untuk mengakselerasi pengembangan industri teknologi di Indonesia, jelas Cheng.

Belajar demi masa depan

Nadiem yang baru berusia 35 tahun menjadi menteri termuda di kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Dia pun minta didoakan agar sukses sebagai satu-satunya perwakilan generasi millenial di kabinet.

Baca juga: Nadiem Makarim Jadi Menteri Termuda di Kabinet Indonesia Maju

Pria kelahiran Singapura, 4 April 1984 ini menghadapi tugas berat untuk meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia yang menjadi tumpuan masa depan bangsa. Namun, justru itulah sebabnya mengapa dia menerima jabatan Mendikbud untuk memberikan kontribusi.

"Menurut saya, cara yang paling efektif melakukan transformasi itu adalah lewat pendidikan, generasi berikutnya," ujar Nadiem saat memberikan sambutan di acara serah terima jabatan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Nadiem tetap menyadari keterbatasannya karena bukan berasal dari dunia pendidikan. Dia tak mengatakan punya program spesifik untuk 100 hari pertama masa jabatan. Periode waktu itu akan digunakannya untuk belajar tentang lingkup pendidikan dari para staf kementerian.

Baca juga: Cerita Awal Mula Mendikbud Nadiem Makarim Mendirikan GoJek

"Saya mulai dari nol di pendidikan dan saya akan belajar," ujar Nadiem. "Mohon sabar dengan saya. Walaupun bukan dari pendidikan, tapi saya murid yang cukup baik dan saya belajar cepat."

Ke depan, Nadiem mengatakan ingin menciptakan sistem pendidikan berbasis kompetensi dan karakter. Dia memberikan indikasi bakal memanfaatkan teknologi dalam memajukan sistem pendidikan Indonesia yang disebutnya merupakan yang terbesar keempat di dunia.

"Sesuai arahan presiden, kita nggak bisa business as usual. Kita harus mendobrak, kita ingin inovasi. Itulah mungkin sebabnya saya di sini," kata Nadiem di Istana Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com