Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Desa Aewora di Ende Tak Perlu Lagi Jalan 10 Km demi Internet

Kompas.com - 28/10/2019, 15:35 WIB
Robertus Belarminus,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

ENDE, KOMPAS.com - Yanuarius Lau membuka laman Facebook di layar ponselnya. Dengan jempolnya, dia mengusap ke atas dan ke bawah. Jejaring sosial itu bisa berjalan dengan lancar

Padahal sebelumnya, warga Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, itu sama sekali tidak bisa berselancar di media sosial, karena tak adanya akses internet.

Kalau terpaksa, dia atau warga desa tersebut harus berjalan 3 kilometer agar bisa mendapat sinyal internet. Bahkan, perlu sampai 10 kilometer agar betul-betul bisa berselancar di dunia maya dengan lancar.

Baca juga: XL Mulai Bangun BTS USO di NTT, Ende yang Pertama

Desa Aewora merupakan desa terpencil di pesisir pantai utara Flores. Jaraknya 3 jam perjalanan dari Kota Ende dan 2 jam perjalanan dari Kota Maumere, Kabupaten Sikka.

Dari Kota Maumere, Jalan Raya Maumere-Magepanda yang berliku melewati lereng perbukitan dengan kontur menanjak dan menurun merupakan akses terdekat menuju desa tersebut.

Manajemen XL Axiata dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan salah satu BTS USO di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT, Senin (28/10/2019).KOMPAS.com/ROBERTUS BELARMINUS Manajemen XL Axiata dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan salah satu BTS USO di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT, Senin (28/10/2019).
Sebelumnya, warga di desa tersebut sehari-hari hanya bisa mendapat jaringan 2G. Artinya, hanya bisa mengakses layanan suara (telepon) dan teks (SMS).Itu pun sinyal untuk telepon kadang putus-putus.

Kini, keadaan desa tersebut sudah berubah setelah adanya BTS USO yang diresmikan oleh operator seluler PT XL Axiata dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo, warga desa tersebut sudah bisa menikmati akses internet dengan jaringan 4G.

Baca juga: XL: 5G di Indonesia Perlu Kerja Sama dan Network Sharing Antar-operator

"Jujur kami ketika ini masuk (BTS USO XL), kami bersyukur," kata Yanuarius, di Desa Aewora, Senin (28/10/2019).

Pria yang juga guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri Aewora itu mengaku kini tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan informasi seputar kegiatan pendidikan dari pesan WhatsApp. Streaming video dari YouTube pun juga bisa.

"Sekarang kalau ada berita-berita soal rapat guru di Kota Ende, kami tidak ketinggalan lagi, dulu biasanya dua hari setelahnya dulu baru kami tahu," ujar dia.

BTS USO XL ada di 51 kabupaten

Sementara itu, Ernesta warga Desa Aewora lainnya mengatakan, sebelum adanya BTS USO, dia kesulitan untuk berkomunikasi dengan anaknya yang tinggal di luar NTT.

Perempuan berusia 60 tahun itu menyebut, selama masa hidupnya, baru kali ini saja layanan internet tersedia di desanya.

"Ini pertama kali kami punya jaringan telekomunikasi. Bahkan sudah ada jaringan internet. Saya harus cari sinyal untuk kontak anak saya," ujar dia.

Secara keseluruhan titik-titik BTS USO yang dibangun XL Axiata tahun ini berada di 51 kabupaten, sebagian besar di antaranya ada di kawasan tengah dan timur Indonesia, termasuk Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com