JAKARTA, KOMPAS.com – Mencari informasi lowongan dan melamar menjadi sebuah rutinitas yang dilakukan bagi para job seeker untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.
Tak jarang, dari beberapa lamaran yang telah dikirim ke perusahaan tak mendapatkan tanggapan sama sekali. Entah lamaran tersebut ditolak atau tidak dilirik oleh perusahaan.
“Kejadian seperti itu kerap terjadi kepada para pelamar pekerjaan. Hal inilah yang membuat GrabJobs lahir untuk membantu menghubungkan para pelamar dan perusahaan dengan lebih efektif dan efisien,” ujar Co-Founder & CEO GrabJobs, Emmanuel Crouy kepada Kompas.com, Senin, (28/10/2019).
GrabJobs, lanjutnya, adalah sebuah startup berupa platform karier yang pertama kali muncul di Singapura pada 2016. Kemudian, pada 2017 perusahaan ini berhasil memperluas jaringannya dengan membuka cabang di Filipina.
Baca juga: Startup Halodoc Kerja Sama Riset dengan Ikatan Dokter Indonesia
Kebutuhan akan tenaga kerja terampil yang diperlukan oleh beberapa sektor industri di Indonesia membawa GrabJobs melebarkan sayapnya di Tanah Air pada akhir 2019.
“Pasar tenaga kerja Indonesia di beberapa sektor seperti ritel, perhotelan, dan industri food and beverage (F&B) telah mengalami peningkatan pesat. Perusahaan yang kami temui tidak dapat mengimbangi kebutuhan terus-menerus untuk merekrut tenaga kerja karena banyaknya pembukaan outlet baru,” terang Emmanuel.
Dia menambahkan, salah satu keunggulan GrabJobs dibandingkan platform karier lainnya adalah menjadi pelopor dalam otomatisasi perekrutan melalui teknologi artificial intelligence (AI).
“GrabJobs adalah satu-satunya platform karier di wilayah ini (Asia Tenggara) yang memiliki fitur chatbot atau bot obrolan yang akan menangani wawancara, penyaringan dan penilaian profil, penjadwalan wawancara, serta pengingat wawancara secara otomatis,” ujarnya.
Untuk saat ini, GrabJobs fokus membidik tenaga kerja pemula serta menengah dan telah bekerja sama dengan 5.000 perusahaan, seperti Uniqlo, H&M, Zara, KFC, Ismaya Group, Genki Sushi, Paradise Group, Intercontinental Hotel Group, Accor Hotels, Conrad, dan ribuan partner perusahaan lainnya.
Perlu diketahui, GrabJobs telah membantu perusahaan seperti Uniqlo mengurangi proses penyaringan kandidat dari 40 jam per minggu menjadi hanya 1 jam.
Kandidat atau pencari kerja pun tidak membutuhkan curriculum vitae (CV) atau resume untuk melamar pekerjaan. Mereka hanya perlu menjawab beberapa pertanyaan yang relevan dari bot obrolan (chatbot).
Baca juga: Startup Ini Akan Buka Layanan Antar Jemput Cucian via Aplikasi
“Wawancara juga bisa dilakukan melalui obrolan/chat dimana saja dan tanggapan instan pun akan didapatkan segera, apakah pelamar terpilih untuk pekerjaan tersebut atau tidak. Ini merupakan cara tercepat untuk mendapatkan pekerjaan,” ujar CEO asal Perancis ini.
Untuk mengawali langkah pertama di Indonesia, GrabJobs sudah bekerja sama dengan Ismaya Group, Union Group, Love Bonito, Ascott Hospitality Group, Go-Work Offices, dan beberapa perusahaan lainnya.
"Sebagai aplikasi yang user-friendly dan mudah digunakan, misi kami di Indonesia adalah memberikan pekerjaan kepada semua orang. Kami menandatangani sejumlah kemitraan yang akan membantu menjembatani proses perekrutan offline ke online,” jelas Emmanuel.
Rencananya, startup ini akan melebarkan sayapnya lebih luas di Indonesia pada awal 2020.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.