Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Voice Call Bisa Dibajak, WhatsApp Tuntut Perusahaan Israel

Kompas.com - 31/10/2019, 08:23 WIB

KOMPAS.com - WhatsApp mengajukan gugatan ke salah satu perusahaan asal Israel bernama NSO Group. Perusahaan pengembang software itu digugat karena karena diduga sengaja memasang spyware di 1.400 perangkat smartphone.

Spyware ini digunakan untuk mencuri data di ponsel dan memata-matai pengguna, termasuk para jurnalis, aktivis HAM, pembangkang politik, dan diplomat.

Dalam gugatannya, WhatsApp mengatakan bahwa NSO Group membangun malware mereka untuk mengakses pesan dan komunikasi lain setelah dienkripsi.

NSO Group disebut membuat banyak akun WhatsApp dan menyebabkan kode berbahaya tertransmisi ke server WhatsApp. Kejadian itu dikatakan terjadi pada April dan Mei.

Baca juga: WhatsApp Bisa Dibajak Saat Video Call, Perbaikan Sudah Dirilis

Pada Mei lalu, WhatsApp memang mengeluarkan pernyataan bahwa ada celah keamanan yang disusupi spyware lewat panggilan suara (vocie call). Tim teknisi WhatsApp kemudian menemukan sebuah spyware yang diduga milik NSO Group, menilik dari tool yang digunakan.

"Kami yakin kejadian ini menyerang setidaknya 100 masyarakat sipil, di mana hal itu tidak diragukan lagi merupakan pola penyalahgunaan," jelas WhatsApp.

Dalam pernyataannya, WhatsApp mengatakan bahwa spyware ini menyerang banyak negara, termasuk Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Meksiko. Melalui gugatan ini, WhatsApp ingin mencari cara untuk mencegah NSO Group menggunakan layanannya.

WhatsApp, yang merupakan anak perusahaan Facebook sejak 2014, mengklaim baru pertama kali melakukan langkah hukum semacam ini. Hal itu mereka lakukan karena merusak citra yang mereka bangun sebagai perusahaan komunikasi yang "aman".

Baca juga: Hacker Bisa Menyusup ke WhatsApp lewat Kiriman Gambar

WhatsApp menggunakan sistem end-to-end encryption yang diklaim mampu melindungi pesan penggunanya. Menanggapi tudingan ini, NSO Group membantahnya, sebagaimana KompasTekno himpun dari BBC.com, Kamis (31/10/2019).

"Kami membantah tuduhan hari ini dan akan dengan sekuat tenaga melawannya," demikian respons NSO Group.

Pihaknya mengatakan, NSO Group merupakan perusahaan yang memiliki tujuan untuk menyediakan teknologi khusus untuk badan intelijen negara dan penegak hukum berlisensi, untuk membantu mereka melawan terorisme dan kejahatan kriminal serius.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke