Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TechTrip Kompas.com x Vivo, Merasakan Belanja Serba "Cashless" di Singapura

Kompas.com - 03/11/2019, 15:32 WIB
Oik Yusuf,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sistem Habitat lalu akan secara otomatis memindai dan menagihkan harga semua barang ke akun Honest Bee milik pengunjung yang bersangkutan.

Belanjaan kemudian bisa diambil di dekat pintu keluar.

Uniknya, mekanisme pengambilan belanja menggunakan robot yang menggerakkan sejumlah rak besar untuk mengantarkan keranjang berisi barang yang dibeli.

Adanya dua metode pembayaran yang berbeda ini kadang membingungkan pembeli. Seorang staf di lokasi menceritakan ada saja pengunjung yang dua kali membayar.

Setelah melakukan pembayaran di aplikasi, mereka kemudian memasukkan belanjaan ke counter check-out, sehingga terkena tagihan lagi. Padahal, seharusnya cukup salah satu metode pembayaran saja yang dipilih.

“Dalam kasus seperti itu, biasanya kami akan memberitahukan perihal double-charge ke mereka, untuk kemudian dilakukan refund,” jelas salah satu staf Habitat.

Bagaimana jika ada pembeli yang mengutil barang tanpa membayar? Staf yang ditanya hanya tersenyum sembari mengatakan bahwa Singapura memiliki angka kriminalitas yang rendah, sehingga pihak Habitat optimistis para pelanggan akan sadar diri dan melakukan pembayaran sebagaimana mestinya.

Sistem keamanan yang ada berupa kamera pengawas CCTV dan aplikasi, di mana pembeli tidak bisa keluar swalayan apabila belum melakukan pembayaran setelah memindai barang.

Spaghetti dari vending machine

Selain swalayan Habitat yang serba modern, para peserta TechTrip juga berkesempatan menjajal mesin penjual otomatis dari Chef in Box yang dipajang di sebuah kompleks apartemen di Singapura.

Salah satu mesin penjual otomatis yang menjajakan air jeruk peras. KOMPAS.com/ OIK YUSUF Salah satu mesin penjual otomatis yang menjajakan air jeruk peras.
Barang yang dijual bervariasi, mulai dari snack dan softdrink yang biasa ditemukan di vending machine hingga makanan berat seperti nasi dengan lauknya dan jus jeruk yang diperas langsung dari buahnya.

Beberapa orang peserta menjajal vending machine yang menerima pembayaran dengan lembaran uang tunai ini.

Spaghetti saus lobster dengan ikan cod butuh waktu beberapa menit untuk disiapkan, karena proses pemanasan makanan dari kondisi beku.

Begitu keluar, terlihat kemasannya mirip makanan cepat saji di convenience store. Uap asap langsung menguar begitu boks dibuka, disertai aroma makanan yang menggoda.

Sementara, jeruk peras hanya membutuhkan waktu tak sampai semenit.

Buah jeruk langsung dipotong dengan mesin otomatis dan diperas. Prosesnya bisa langsung dilihat oleh pembeli, karena semua mekanisme pengolahan jeruk terpampang jelas lewat jendela kaca transparan.

Bukan hanya snack dan minuman ringan yang dijajakan lewat vending machine, tapi juga makanan berat seperti spaghetti.KOMPAS.com/ OIK YUSUF Bukan hanya snack dan minuman ringan yang dijajakan lewat vending machine, tapi juga makanan berat seperti spaghetti.

Kristanto Nugroho berkomentar bahwa vending machine dan swalayan Habitat merupakan destinasi perjalanan yang “anti-mainstream” dari TechTrip, jarang terlintas di benak turis yang jalan-jalan ke Singapura.

“Saya sudah beberapa kali ke sini (Singapura), tapi vending machine dan Habitat ini tidak pernah kepikiran untuk disinggahi. Menarik sekali kita disuguhi sesuatu yang baru dan serba modern,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com