Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Larang Anak-anak dan Remaja Main Game Lebih dari 90 Menit

Kompas.com - 09/11/2019, 15:29 WIB
Penulis Bill Clinten
|
Editor Oik Yusuf

KOMPAS.com - Ada kabar buruk bagi pemain game yang tinggal di China. Pemerinah Negeri Tirai Bambu tersebut pekan ini memberlakukan serangkaian aturan baru untuk memerangi masalah kecanduan video game di kalangan muda.

Para gamer usia anak-anak dan remaja di sana pun kena imbasnya. Semua orang yang belum berumur 18 tahun kini dilarang main game lebih dari 90 menit per hari. Itu pun dibatasi hanya boleh main antara pukul 08.00 pagi hingga pukul 22.00 malam.

Waktu 90 menit berlaku untuk hari kerja (weekday). Buat akhir pekan, batasannya dilonggarkan menjadi 180 menit alias 3 jam.

Baca juga: Remaja 17 Tahun Meninggal di Depan PC setelah Main Game Semalaman

Tak cuma soal waktu, jumlah uang yang dibelanjakan untuk transaksi di dalam game -misalnya untuk membeli item virtual- juga ditentukan maksimal hanya senilai Rp 392.000 hingga Rp 800.000 per bulan, tergantung umur si gamer.

Padahal, China merupakan salah satu pasar game online terbesar dengan nilai pendapatan mencapai 33 miliar dollar AS (Rp 462 triliun) per tahun.

Nantinya, untuk mengimplementasikan serangkaian batasan di atas, semua gamer di bawah umur di China mesti login ke game online dengan nama asli dan nomor kartu identitas.

Cegah rabun jauh dan gangguan belajar

Aturan-aturan pembatasan game diberlakukan untuk mencegah anak-anak dan remaja China terkena efek negatif bermain game, seperti kecanduan, kerusakan mata (rabun jauh), hingga terganggunya kegiatan belajar mengajar yang bisa mempengaruhi nilai akademis.

"Masalah-masalah (akibat game) ini berdampak pada kesehatan fisik dan mental dari kalangan muda, juga kehidupan dan kegiatan belajar mereka," sebut otoritas publikasi China, National Press and Publication Administration, dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: WHO Tetapkan Kecanduan Game sebagai Masalah Kesehatan

Sebagian analis berpendapat aturan baru soal pembatasan game kemungkinan tidak akan berpengaruh banyak terhadap industri game online China. Sebab, banyak pembuat game yang memang sudah menerapkan batasan umur pemain sedari awal.

Beberapa pihak menyambut regulasi pemerintah Negeri Panda ini dengan skeptis karena kemungkinan masih bisa diakali oleh pemain belia dengan sejumlah cara. Mereka, misalnya, bisa saja memakai nama dan nomor identitas orangtua untuk login.

Pembatasan juga kemungkinan bakal sulit dipantau apabila orang yang bersangkutan bermain game offline yang tidak tersambung ke internet atau akun online, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari New York Times, Sabtu (9/11/2019).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com