Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Huawei untuk Menarik Pengembang ke Toko Aplikasinya

Kompas.com - 13/11/2019, 17:03 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Dalam waktu dekat, Huawei akan membawa ponsel seri Mate 30 dan Mate 30 Pro ke Indonesia. Kedua ponsel tersebut dipastikan tidak akan membawa layanan milik Google karena imbas dari pemblokiran Huawei oleh Amerika Serikat.

Dengan diboikotnya Huawei oleh pemerintah AS, maka mau tidak mau vendor asal China ini harus mencabut keberadaan Google Mobile Services (GMS) pada ponsel buatannya.

Karena itulah Huawei kemudian mengorbitkan ekosistem layanan dan aplikasinya sendiri, Huawei Mobile Services (HMS), sebagai pengganti GMS.

Baca juga: Jurus Huawei Bertahan Tanpa Google

Salah satu layanan yang dimiliki Huawei pada HMS adalah AppGallery. Layanan ini merupakan toko aplikasi yang mirip dengan Google Play Store. Bedanya toko ini dimiliki secara mandiri oleh Huawei dan jumlah aplikasi yang ada di sana belum sebanyak Play Store.

Untuk menarik minat para pengembang aplikasi agar mau membuat aplikasinya kompatibel di Huawei AppGallery, Huawei pun menjanjikan pengembangannya akan lebih mudah dan cepat. Bahkan biaya yang dikeluarkan pun tidak akan berat.

Menurut Li Guoliang, Developer Technical Support Director Huawei Consumer Cloud Service, pengembang tidak akan perlu waktu lama untuk mengembangkan aplikasi agar bisa masuk dalam AppGallery.

Baca juga: Huawei Mate 30 Dipastikan Masuk Indonesia Tahun Ini

Sebab, pada dasarnya HMS masih menggunakan sistem Android sehingga pengembang cukup sedikit melakukan konfigurasi agar aplikasi yang ada bisa terbaca di Huawei AppGallery.

Dalam acara Huawei Developer Day yang digelar di Hotel Capella Singapura, Rabu (13/11/2019) Li menegaskan bahwa pengembangan aplikasi untuk HMS bisa diselesaikan dalam hitungan hari.

"Pengembang tidak perlu memakan waktu yang banyak untuk mengembangkan aplikasi agar bisa diunggah dalam AppGallery kami. Integrasi SDK di HMS bisa dilakukan dalam waktu tiga hari," kata Li.

Baca juga: Bos Huawei: Kami Tidak Butuh Amerika untuk Sukses

Ia juga mengklaim bahwa sejumlah aplikasi yang sudah terintegrasi dengan HMS mengalami peningkatan baik pada sisi jumlah pengguna maupun pendapatan dari dalam aplikasi tersebut (in-app purchase).

"Contohnya Bigo Live dan Nitro Nation Drag & Drift. Dalam waktu dua sampai tiga bulan keduanya mengalami peningkatan dalam hal payment conversion rate," lanjutnya.

Li juga mengatakan dengan demikian ekosistem HMS diharapkan akan tumbuh semakin besar diriingi jumlah aplikasi di AppGallery yang juga semakin melimpah.

Dengan masuknya sebuah aplikasi di AppGallery, Li mengatakan bahwa kemungkinan aplikasi tersebut menjangkau lebih banyak pengguna juga semakin besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com