Berita ini telah mengalami modifikasi judul dan isi. VP Business Development and Marketing PTDI, Gatot Mulia Pribadi mengklarifikasi bahwa helikopter VVIP yang dimaksud bukan helikopter kepresidenan, melainkan VIP/VVIP TNI-AU.
JAKARTA, KOMPAS.com - TNI AU masih membutuhkan helikopter VVIP baru untuk menggantikan AS-332 Super Puma yang saat ini masih dioperasikan. Helikopter H225M bikinan Airbus Helicopter (Eurocopter) muncul sebagai kandidat kuat.
Namun belakangan, kandidat lain juga muncul, yakni datang dari pabrikan helikopter AS, Bell dengan seri 525-nya.
Saat ini, tim dari Bell disebut tengah melakukan penjajakan dengan pihak-pihak yang terkait di Indonesia, termasuk PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang selama ini merakit dan memproduksi komponen helikopter Bell di Indonesia.
"Ya betul, ini kan ada operational requirement dari TNI AU untuk pesawat (helikopter) VIP/VVIP, kita perlu yang semaksimal mungkin memenuhi itu," kata Gatot Mulia Pribadi, VP Business Development and Marketing PTDI.
Baca juga: Menyoal AgustaWestland AW101 Jadi Helikopter Kepresidenan RI
"Opsinya kemarin ada H225M, kita juga menjajaki yang lainnya, salah satunya Bell 525 itu," kata Gatot dijumpai KompasTekno di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
"Kalau H225M itu kan sudah diketahui (kemampuannya), sudah dioperasikan TNI AU," kata Gatot.
TNI AU memang sudah mengoperasikan enam unit helikopter Eurocopter H225M. Namun semuanya memiliki spesifikasi sebagai combat SAR, bukan angkut VVIP. Kemudian pada awal 2019 lalu, 8 H225M kembali dipesan.
Namun perlu diketahui, keluarga H225 pernah mengalami kecelakaan fatal pada 2016 lalu di norwegia, yang membuat regulator meminta pabrikan mengubah desain gearbox.
Baca juga: Dibanding RI, seperti Apa Pesawat Kepresidenan Negara Lain?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.