Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Penasaran, Bagaimana Instagram Pilih Foto di Tab Explore?

Kompas.com - 01/12/2019, 17:03 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Pernahkan Anda membuka tab Explore dan menemukan banyak konten yang dirasa sangat dekat dengan Anda? Misalnya saja, Anda penyuka kucing dan sering melihat promo baju di Instagram. Biasanya, tab Explore akan dipenuhi dengan konten tersebut.

Lantas, bagaimana Instagram menyuguhkan konten yang seolah lebih dekat dengan penggunanya? Tiga teknisi Instagram, Ivan Medvedev, Haotian Wu, and Taylor Gordon akhirnya membeberkan formulanya.

Mereka menjabarkannya dalam sebuah blog Facebook. Mula-mula, mereka menggambarkan platform Instagram yang penuh dengan informasi dengan jenis beragam.

Untuk menyuguhkan konten yang relevan, sistem AI didasarkan pada tiga hal utama. Pertama, kemampuan melakukan eksperimen yang cepat, mendapatkan sinyal ketertarikan konten pengguna, dan menemukan komputasi paling efisien untuk menampilkan konten paling relevan dan update.

Baca juga: Ini Penyebab Facebook dan Instagram Gangguan Tadi Malam

Sistem AI akan mengekstraksi 65 miliar fitur dan membuat 90 juta model prediksi tiap detiknya. Sederhananya, sistem akan melakukan "penyulingan" akun dan jenis konten yang dianggap sistem relevan dengan pengguna.

Cara menentukan tingkat relevansinya adalah dengan mengurasi postingan mana yang sering berinteraksi dengan pengguna. Misalnya unggahan mana saja yang dikomentari, disukai, atau disimpan di dalam bookmark.

Kemudian, sistem akan fokus menyisir akun-akun secara keseluruhan ketimbangan jenis unggahan individu.

Misalnya saja, akun yang rutin mengunggah konten tentang kucing, akan lebih diprioritaskan ketimbang akun individu yang sama-sama mengunggah konten tentang kucing sesekali.

Dengan menyisir akun-akun tersebut, machine learning akan mengidentifikasi akun yang memiliki kemiripan kata dari caption atau istilahnya "word embedding".

Sistem ini akan mempelajari urutan kata-kata yang muncul dalam teks, yang natinya akan diukur seberapa terkait hubungan antar satu akun dengan akun lainnya.

Baca juga: Instagram Mulai Sembunyikan Jumlah Like di Indonesia

Sebagai contoh, urutan kata-kata di dalam caption, seperti "pernikahan" biasanya akan diikuti kata "gaun", "bunga" atau "kondangan". Jarang ditemukan kata-kata tersebut berutan dengan kata yang bermakna sebaliknya, seperti "pemakaman", "konservasi", atau "pemilu".

Ilustrasi Instagram. Ilustrasi Instagram
Dengan menghubungkan keterkaitan antar kata tersebut, interaksi pengguna di dalam postingan dari akun-akun tadi akan terekam, dan menjadi landasan model untuk menampilkan postingan yang berhubungan dengan kata-kata tadi.

Dari miliaran postingan yang mirip, sistem akan menyaringnya menjadi 500 unggahan yang mirip antar akun.

Kemudian mengerucut lagi menjadi 150, lebih kecil lagi ke angka 50, hingga terakhir menampilkan 25 unggahan teratas di Explore yang dianggap paling relevan dengan pengguna.

"Dengan teknik ini, kami bisa lebih efisien mengevaluasi media (konten) yang luas untuk menemukan media paling relevan di setiap peringkat, sementara sumber daya komputasional tetap akan terkontrol," jelas Instagram, dirangkum KompasTekno dari Forbes, Minggu (1/12/2019).

Tidak hanya mengurasi jenis konten mana yang relevan, sistem AI ini juga berperan menyaring konten tidak pantas, sesuai pedoman komunitas Instagram.

Sistem machine learning akan menjadi ujung tombak untuk membasmi spam dan konten tidak pantas yang beredar di platform.

"Kami ingin memastikan konten yang beredar di platform kami aman dan pantas untuk komunitas global, di segala rentang usia di dalam tab Explore", jelas Instagram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com