Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Nomor Ponsel Baru di China Wajib Dipindai Wajahnya

Kompas.com - 02/12/2019, 13:03 WIB
Reska K. Nistanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Pemerintah China punya aturan baru yang lebih ketat bagi pelanggan seluler. Jika operator seluler Indonesia hanya meminta nomor KK dan NIK, maka penduduk China wajib menyerahkan foto dan harus rela wajahnya dipindai (di-scan) sebagai syarat proses aktivasi.

Aturan baru yang diumumkan pada September 2019 itu telah efektif dan mulai diberlakukan terhitung tanggal 1 Desember 2019 ini.

Pada September lalu, pemerintah China meminta operator seluler harus memanfaatkan kecerdasan buatan untuk melakukan verifikasi identitas pengguna saat mereka menggunakan nomor telepon baru.

Menurut pemerintah China, kebijakan tersebut dibuat untuk "melindungi hak legitimasi dan kepentingan penduduk di dunia siber".

Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa wajah dan identitas pembeli kartu perdana tersebut benar-benar sesuai.

Berdasarkan aturan yang berlaku, foto wajah tersebut diserahkan pengguna berbarengan dengan kartu identitas saat membeli kartu perdana, atau kontrak dengan sebuah operator seluler.

Baca juga: China Larang Anak-anak dan Remaja Main Game Lebih dari 90 Menit

Sistem tersebut digunakan untuk memastikan bahwa pemerintah dapat mengidentifikasi semua pengguna ponsel. Sebagian besar pengguna internet China pun mengakses halaman web melalui ponsel mereka.

Walau data tersebut bisa dipakai untuk menekan jumlah penipuan, namun pelanggan seluler jadi semakin kehilangan kemampuan menggunakan layanan seluler secara tak dikenal (anonimus).

Khawatir disalahgunakan

Selain itu, muncul kekhawatiran jika database wajah tersebut dipakai untuk tujuan pengintaian oleh pemerintah. Database wajah juga menjadi target favorit hacker.

Tidak ada jaminan bahwa foto hasil pemindaian wajah itu akan dihapus, begitu verifikasi identitas selesai dilakukan oleh operator seluler.

Banyak kasus pencurian data di China seperti melalui telepon, di mana penipu telah mengetahui data seperti nomor telepon, alamat, dan pekerjaan.

"Apakah kini mereka juga bakal mengetahui wajah kita?" tulis seorang pengguna Weibo, dikutip KompasTekno dari BBC, Senin (2/12/2019).

Baca juga: TikTok Blokir Konten yang Nyinyir ke Pemerintah China

Contoh lain di mana penggunaan data wajah yang ditentang adalah di sektor pendidikan. Pemerintah mewajibkan anak sekolah dan universitas "setor muka" untuk absensi harian mereka.

Pemerintah China kemudian berjanji akan menerbitkan aturan soal penggunaan teknologi pengenal wajah, setelah mendapat tekanan.

Jeffrey Ding, peneliti AI dari Oxford University mengatakan bahwa kritik seperti itu akan lebih gencar lagi dilakukan oleh penduduk China kepada pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com