Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Blokir Internet, Warga Kashmir "Dihapus" dari WhatsApp

Kompas.com - 09/12/2019, 18:50 WIB
Conney Stephanie,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar mengejutkan datang dari Kashmir, India. Pasalnya baru-baru ini WhatsApp mulai menghapus akun-akun penggunanya di sana karena sudah lama tidak aktif.

Warga Kashmir yang menggunakan WhatsApp pun mulai menghilang secara massal dari layanan chatting itu. Ada apa gerangan?

Hal tersebut rupanya merupakan salah satu efek dari pemadaman internet selama empat bulan yang diberlakukan pemerintah India sejak bulan Agustus lalu, menyusul pencabutan otonomi khusus di daerah itu, dengan dalih "untuk menjaga ketertiban".

Baca juga: Alasan WhatsApp Tak Punya Verifikasi Biru untuk Akun WhatsApp Business

Selain internet mobile, jaringan telepon landline dan broadband, berikut sebagian besar saluran TV lokal ikut dimatikan. Warga Kashmir pun mengalami berbagai kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

WhatsApp sendiri memang memiliki kebijakan untuk menghapus akun pengguna secara otomatis apabila tidak aktif selama jangka waktu tertentu.

"Untuk menjaga keamanan dan membatasi penyimpanan data, akun WhatsApp pada umumnya akan berakhir setelah 120 hari tidak aktif. Ketika itu terjadi, akun-akun itu secara otomatis keluar dari grup WhatsApp mereka," kata juru bicara Facebook.

Dalam kasus warga Kashmir, mereka bukannya sengaja non-aktif, tapi memang tak bisa mengakses internet. Mereka pun "dihapus" dari WhatsApp dan keluar dari keanggotaan grup-grup di layanan chatting itu.

Baca juga: WhatsApp Web Bisa Kirim Dua Stiker dalam Satu Baris, Begini Caranya

Kendati demikian, sang juru bicara menambahkan bahwa penghapusan ini tidak bersifat permanen. Warga Kashmir tetap bisa kembali menggunakan WhatsApp di kemudian hari. Namun, mereka harus diundang ulang ke grup-grup sebelumnya.

Facebook tidak mengungkap berapa jumlah warga Kashmir yang terdampak penghapusan otomatis di WhatsApp. India diketahui merupakan basis pengguna WhatsApp terbesar dengan angka mencapai kisaran 400 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com