Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alternatif Murah Komputer Mainframe Rp 128 Miliar Menurut Profesional IT

Kompas.com - 10/12/2019, 16:34 WIB
Oik Yusuf,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

“Yang masih memelihara mainframe biasanya karena terlalu mahal atau terlalu rumit untuk migrasi ke sistem yang baru,” ujar Eko yang sudah dua dekade malang melintang di industri Teknologi Informasi.

Bagaimana dengan layanan berbasis cloud, bisakah digunakan sebagai alternatif untuk institusi pemerintahan?

Menurut Eko, keputusan untuk memakai cloud atau memiliki hardware sendiri tergantung pada kultur dan kebutuhan organisasi yang bersangkutan.

Dia mencontohkan segi keamanan data. Untuk alasan ini, sebagian organisasi mungkin lebih memilih untuk menyimpan data di gedung sendiri, alih-alih dipercayakan ke layanan cloud.

Cloud menawarkan fleksibilitas lebih, misalnya dalam menaik-turunkan kapasitas tergantung dengan kebutuhan.

Baca juga: BPRD DKI Ingin Beli Komputer Mainframe Rp 128 Miliar, untuk Apa?

Meski cocok untuk perusahaan startup karena tidak butuh investasi, Eko mengatakan model cloud mungkin tidak sesuai untuk lingkungan pemerintahan, yang lebih kaku secara finansial.

“Kalau di pemerintahan, sepertinya harus dianggarkan dari tahun sebelumnya, dan sifat anggaran yang sudah fixed,” ujar Eko.

“Semestinya ada dukungan dari atas untuk penggunaan cloud ini dan cara pertanggung-jawabannya, supaya tidak takut lagi untuk menggunakan cloud,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan pakar IT dari Vaksincom, Alfons Tanujaya. Menurut Alfons, spesialis untuk solusi mainframe (programmer, project manager, maintenance) saat ini sudah tidak banyak.

Jika berlaih ke solusi yang lebih efisien, spesialis datanya lebih banyak tersedia, tidak kalah canggih dan jauh lebih murah. Alfons mencontohkan Hadoop.

Hadoop adalah kumpulan utilitas software open source yang menggunakan jaringan banyak komputer untuk mengolah data dalam jumlah besar.

"Kalau pakai sistem non-mainframe seperti Hadoop, lebih banyak ahlinya dan lebih murah secara cost. Spesialisnya lebih banyak dan ketergantungan terhadap vendor jauh lebih rendah," kata Alfons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com