SuperMUC saat ini menempati posisi sebagai superkomputer tercepat ke-14 di dunia. Tak hanya itu, SuperMUC juga digunakan oleh para peneliti Eropa di sejumlah bidang.
7. Trinity (Rp 2,4 triliun)
Superkomputer ini dioperasikan oleh Laboratorium Nasional Los Alamos dan Sandia National Laboratories.
Pemerintah Amerika Serikat menawarkan kepada produsen superkomputer Cray kontrak senilai Rp 2,4 triliun, untuk membangun superkomputer Cray XC ini bersama dengan sistem penyimpanan Cray Sonexion untuk Administrasi Keamanan Nuklir Nasional (NNSA).
Trinity akan digunakan untuk menjaga agar persenjataan nuklir Amerika tetap aman dan efektif.
6. Sequoia Bluegene/Q (Rp 3,5 triliun)
Superkomputer Sequoia BlueGene/Q dikembangkan oleh IBM. Sequoia yaitu sebuah sistem IBM BlueGene/Q yang terpasang di Lawrence Livermore National Laboratory.
Sequoia juga merupakan superkomputer pertama yang melintasi 10 petaFLOPS dari kinerja yang berkelanjutan.
Perangkat ini juga pernah merasakan titel sebagai yang tercepat di dunia, setidaknya hingga Juni 2012 lalu. Sequoia digunakan oleh perusahaan nuklir negara AS untuk menyimulasikan umur dari senjata nuklir.
5. ASC Purple and Bluegene/L (Rp 4 triliun)
ASC Purple dibangun di Laboratorium Lawrence Livermore dengan lima tahap Departemen Energi AS dan Program Simulasi dan Komputasi Advanced milik NNSA.
Dibuat untuk mensimulasikan dan mengganti pengujian WMD (weapon of mass destruction) secara langsung.
BlueGene/L berfokus pada bidang ilmiah penting, seperti memprediksi perubahan iklim global, dan mempelajari interaksi antara kepadatan dan polusi atmosfer.
Superkomputer ini datang sebagai satu paket. Kedua komputer tersebut diumumkan oleh DoE pada tahun 2002 untuk dikontrakkan ke IBM seharga Rp 4 triliun. Mereka dipasang pada tahun 2005 di Lawrence Livermore Lab.
4. Sierra And Summit (Rp 4,5 triliun)