Chokepoints tersebut dapat berfungsi sebagai alat pengawasan internet oleh pemerintah Rusia, mirip dengan teknologi "Great Firewall" milik China.
Dengan membuat internet sendiri, Rusia dapat membatasi titik-titik di mana pengguna bisa terhubung ke internet di seluruh dunia.
Pemerintah Rusia juga dapat memberikan lebih banyak batasan untuk jenis konten yang bisa diakses oleh warga negaranya.
Baca juga: Efek Blokir Internet, Warga Kashmir Dihapus dari WhatsApp
Bertentangan dengan kebebasan berekspresi
Terkait hal ini, seorang pakar kebijakan keamanan dunia maya di New America, Justin Sherman, mengatakan bahwa kebijakan itu bertentangan dengan kebebasan berekspresi.
Ia mengatakan pemerintah Rusia menghadapi tantangan teknis ketika mencoba meningkatkan kontrol di dunia maya.
"Seperti upaya yang tidak berhasil saat menghalangi warga Rusia untuk mengakses aplikasi perpesanan terenkripsi Telegram," kata Justin.
Namun Ia mengatakan, tanpa informasi lebih lanjut tentang uji coba ini, sulit untuk menilai seberapa jauh kemajuan Rusia dalam mewujudkan internet domestik yang terisolasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.