Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan 10 Tahun Game "Mobile" di Indonesia

Kompas.com - 31/12/2019, 19:47 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber NDTV

KOMPAS.com - Game mobile merupakan salah satu genre yang tengah populer saat ini. Game mobile semakin banyak dimainkan dan berbanding lurus dengan adopsi smartphone di Indonesia.

Dari game Angry Birds hingga PUBG Mobile, kemajuan game mobile melesat cepat berkat munculnya ponsel touchscreen di awal tahun 2009.

Saat ini bahkan game mobile telah menyaingi game konsol serta game PC. Untuk mengetahui, perjalanan game mobile di Indonesia langsung saja simak rangkumannya di bawah ini.

Diawali dengan Game "Tap and Slide"

Popularitas game mobile mulai melejit ketika Angry Birds muncul. Game ini pertama kali dirilis pada Desember 2009.

Angry Birds memegang peranan penting dalam perkembangan mobile gaming. Ketika pertama kali dirilis, game asal Finlandia ini memang tidak langsung populer begitu saja.

Hingga pada Februari 2010 lalu, Angry Birds menempati posisi game terpopuler di Apple Apps Store untuk wilayah Inggris. Hal ini disebabkan oleh maraknya pengguna iPad kala itu.

Setelahnya, Rovio, selaku pengembang game ini pun menggratiskan berbagai versi game Angry Birds yang sebelumnya berbayar. Hal ini semakin menarik antusiasme para pemain.

Setelah sukses merajai pasar Apps Store, Rovio juga membawa Angry Birds ke platform Android.

Angry Birds memiliki gameplay yang tergolong mudah. Pemain memiliki misi untuk menyelamatkan telur yang telah dicuri oleh sejumlah alien hijau.

Bagian fasia Mazda kini mirip dengan karakter utama Angry Birds.Autoevolution Bagian fasia Mazda kini mirip dengan karakter utama Angry Birds.

Meski terkesan sederhana, game ini nyatanya sangat addictive karena membuat para pemainnya ketagihan untuk mencoba menyelesaikan setiap babak, lagi dan lagi.

Cukup mengejutkan, hingga saat ini Angry Birds masih menduduki peringkat atas di Play Store dan telah diunduh lebih dari 100 juta kali untuk setiap versi gamenya.

Selain Angry Birds, Fruit Ninja juga banyak dimainkan oleh para pengguna. Diluncurkan pada April 2010, Fruit Ninja menarik perhatian pemain berkat fitur multiplayer-nya.

Tak hanya berfokus untuk memotong buah, pemain juga dapat mengumpulkan poin untuk merancang sendiri pisau dan papan pada game serta musik yang ada.

Tentu para pemain ketagihan dengan gameplay serunya dan berlomba-lomba untuk mengumpulkan poin sebanyak mungkin.

Game bergenre endless-running dan casual

Memasuki akhir tahun 2011, game arcade bergenre endless-running seperti Temple Run mulai digandrungi di Indonesia. Tak hanya seru, game ini memberikan visualisasi 3 dimensi nan menantang.

Melihat kesempatan ini, Subway Surfers pun hadir dengan gameplay serupa namun dengan grafis yang lebih menyegarkan dengan fitur kostumisasi karakter yang lebih menarik.

Subway Surfers sukses eksis hingga saat ini dengan total unduh mencapai 1 milyar kali di Play Store.

Pertama kali dirilis pada tahun 2012, nyatanya hingga saat ini Candy Crush masih menempati posisi "Top Grossing" pada Play Store.

Temple RunTemple Run Temple Run

Bahkan dilaporkan Candy Crush telah meraup untung sekitar 391 juta USD atau berkisar Rp 5 triliun pada Q1 2019. Sebenarnya apa yang membuat game "casual" ini amat diminati?

Candy Crush sejatinya merupakan game yang "mudah" untuk dimainkan. Peraturannya pun sangatlah sederhana, yakni pemain hanya harus menyelesaikan babak dengan mengkombinasikan berbagai "candy" yang ada.

Berbeda dengan game lain yang membutuhkan konsentrasi berlebih saat memainkannya, Candy Crush justru menawarkan gameplay yang simple namun menantang.

Pemain tetap akan merasa tertantang dan ketagihan dengan banyaknya babak dengan tingkat kesulitan yang ada namun tetap merasa enjoy tanpa perlu mengeluarkan effort yang banyak.

Fase transisi ke game online

Setelah sebelumnya berfokus pada game offline, perkembangan mobile gaming mengajak pemain untuk dapat bermain secara multiplayer menggunakan jaringan internet.

Clash of Clans merupakan salah satu game yang mengenalkan sistem tersebut.

Game yang akrab dipanggil CoC ini pertama kali dirilis pada 2012 oleh Supercell, pengembang asal Finlandia.

Clash of Clans membawakan gameplay simulasi yang mengajak pemain untuk membangun desa dan membentuk pasukan, markas, tambang emas dan kamp tentara.

Setelah semua persiapan selesai, pemain dapat menyerang desa lain dengan mengerahkan tentara yang sebelumnya telah dibentuk atau sebaliknya, menjadi korban jarahan pemain lain.

Meski terlihat sederhana, CoC sangatlah seru untuk dimainkan bersama.

Tampilan layar pembuka Clash of Clans RED di iOSYoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com Tampilan layar pembuka Clash of Clans RED di iOS

Para pemain yang sedang online dapat membentuk "clans" untuk membagikan "troops" atau sekadar bersosialisasi antar pemain.

CoC juga tak membutuhkan koneksi internet yang cepat. Cukup dengan sinyal EDGE, pemain sudah dapat memainkan game ini dengan stabil.

Selain CoC, Supercell juga telah meluncurkan berbagai game seru lain seperti Clash Royale, Brawl Stars dan Hay Day.

Game arcade online

Diluncurkan pada Juli 2014, Get Rich sempat menghebohkan pemain Indonesia. Game besutan LINE Corporation ini bahkan sempat dimeriahkan oleh berbagai artis lokal seperti Bunga Citra Lestari dan girlband JKT48 yakni Haruka, Melodi, Veranda.

Get Rich sendiri merupakan game monopoli yang diterapkan pada mobile game. Game papan ini juga sangat seru dimainkan oleh 4 pemain untuk berkompetisi menentukan pemenang berdasarkan total kota dan uang yang dimiliki.

Pemain bisa membeli berbagai macam karakter, dadu dan pendant dengan efek khusus untuk memenangkan pertandingan.

Implementasi Augmented Reality (AR)

Tak hanya melanda dunia, demam Pokemon Go sempat dialami oleh masyarakat Indonesia.

Game yang hadir pada pertengahan 2016 ini, sempat bikin heboh berkat teknologi Augmented Reality (AR) yang dibawanya.

Dikutip KompasTekno dari Engadget, Selasa (31/12/2019), Pokemon Go telah diunduh sebanyak 50 juta kali dalam kurun waktu 19 hari setelah peluncurannya.

Ditemukan kasus para kriminal menggunakan lures sebagai pancingan untuk korban.
BBC/Getty Ditemukan kasus para kriminal menggunakan lures sebagai pancingan untuk korban.

Pokemon Go merupakan game yang unik karena pemain diharuskan untuk bergerak aktif di luar ruangan, berbeda dengan game mobile pada umumnya.

Dengan memanfaatkan teknologi AR, pemain seakan dapat melihat secara langsung pokemon di dunia nyata.

Tak hanya saat berburu Pokemon, para pemain pokemon juga diwajibkan untuk jalan kaki demi menetaskan telur Pokemon dan menyambangi Gym, tempat bertandingnya pemain Pokemon Go.

Kembali pada masa tersebut, Niantic memang menjadi salah satu developer yang mengembangkan konsep AR pada game mobile.

Tak hanya Pokemon Go, sebelumnya Niantic juga pernah merilis game AR bernama Ingress.

Meski sempat heboh, kepopuleran Pokemon Go tak bertahan lama karena banyaknya pemain yang merasa bosan dengan alasan tak adanya konten untuk para pemain "end-game".

Masuknya era battle MOBA

Kembali ke 3 tahun yang lalu, kata MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) sangatlah asing di telinga pemain game mobile. Pasalnya, game MOBA sangat diasosiasikan dengan game PC (DoTA) kala itu.

Hingga pada Juli 2016, Mobile Legends memasuki dunia mobile gaming di Indonesia dan sukses menarik perhatian para pemain.

Terbukti Moonton sukses merilis Mobile Legends. Indonesia bahkan menjadi salah satu negara yang berkontribusi besar atas kepopuleran game ini.

Selain Mobile Legends, terdapat game MOBA lain yang tak kalah seru yakni Arena of Valor (AoV). AoV muncul dengan gameplay serupa namun tetap membawa ciri khas yang berbeda.

Sampai di penghujung dekade, kedua game MOBA ini tetap eksis dan masih dimainkan oleh banyak kalangan.

Game battle royale hijrah ke mobile

Setelah melewati masa hype game MOBA, kini battle royale merajai pangsa mobile gaming. Battle Royale sendiri merupakan genre game yang memadukan elemen eksplorasi dan bertahan hidup.

Call of Duty Mobile mode Battle Royale di Vivo V17 ProKOMPAS.com/Bill Clinten Call of Duty Mobile mode Battle Royale di Vivo V17 Pro
Untuk menjadi pemenang, pemain ditantang untuk dapat bertahan hidup melawan para pemain lain hingga akhir. Battle royale dimainkan secara online dan diikuti oleh lusinan hingga ratusan pemain.

Menutup akhir tahun 2019, Free Fire masih eksis menduduki peringkat kedua dalam kategori "Top Grossing" pada Play Store.

Menyusul di posisi kelima, PUBG Mobile unggul dengan total unduhan mencapai 100 juta kali.

Selain kedua game tersebut, adapun game battle royale yang masih populer hingga saat ini yakni Fortnite dan Call of Duty Mobile.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NDTV
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com