Beberapa fitur umum juga akan dibatasi. Kolom komentar akan dihilangkan, pun dengan tombol like dan dislike.
Jumlah subscriber (pelanggan) juga tidak akan ditampilkan di daftar umum. Perubahan ini ternyata mendapat kritikan dari beberapa YouTuber.
Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Rabu (8/1/2020), beberapa YouTuber pengulas mainan merasa keberatan dengan kebijakan ini.
Pasalnya, penonton mereka dari usia dewasa juga tidak sedikit.
Baca juga: Pahami Algoritma YouTube, Kunci Jadi YouTuber Sukses
Dikritik
Salah satu YouTuber yang melempar kritikan adalah Dan Eardley, pemilik kanal Pixel Dan. Di kanalnya, ia kerap mengulas mainan, termasuk action figure yang banyak digemari usia dewasa.
Dia khawatir akan mendapat denda dari FTC apabila dianggap melanggar aturan. Apalagi, kata Eardley, ada kata-kata yang tidak jelas, seperti kata-kata "ditargetkan untuk anak-anak" atau yang "menarik untuk anak".
"Sulit mengetahui apakan kita melanggar atau tidak," katanya.
Aturan ini masih akan diperbarui dalam beberapa bulan ke depan, termasuk informasi lebih spesifik tentang konten mana yang diperbolehkan dan tidak.
YouTube sendiri telah membuat platform khusus bagi anak-anak bernama YouTube Kids. Platform ini resmi dirilis pada 2015 lalu.
Karena dikhususkan untuk anak-anak, YouTube Kids memasukkan peran orangtua di dalamnya, sehingga data pengguna, kemungkinan lebih aman ketimbang platform YouTube biasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.