Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grab Mulai Uji Coba Layanan GrabBike di Malaysia

Kompas.com - 08/01/2020, 16:41 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah Gojek dan layanan ride-hailing lokal, Dego Ride, Grab turut meramaikan peta persaingan layanan ojek online di Malaysia.

Layanan GrabBike resmi mengaspal di Negeri Jiran pada 3 Januari 2020, tepatnya di kawasan Klang Valley, Malaysia.

Sama halnya dengan Gojek dan Dego Ride, operasional ini masih bersifat uji coba dan hanya berlaku selama enam bulan.

Selama ini, pemerintah Malaysia cukup ketat untuk memberikan perizinan pada transportasi online motor atau ojek untuk berkeliaran di sana.

Salah satu alasannya adalah tingkat kecelakaan kendaraan roda dua yang dianggap lebih tinggi.

Agar bisa beroperasi, Grab pun berjanji akan memberikan pelayanan yang maksimal dan standar keamanan yang memadai. Termasuk memberikan pelatihan keselamatan dan mengemudi dengan baik dan benar.

"Keselematan menjadi prioritas Grab. Semua kendaraan motor Grab Bike dilengkapi dengan helm untuk mitra pengemudi dan penumpang, termasuk jaket untuk pengemudi," jelas Country Head Grab Malaysia, Sean Goh.

Baca juga: Waspada, Marak Penipuan Meminta Kode OTP Gojek dan Grab

Selain itu, dirangkum KompasTekno dari Tech in Asia, Rabu (8/1/2020), Goh juga mengatakan baik pengemudi dan penumpang Grab, akan dijamin dengan asuransi pribadi.

Ada syarat

Kendati sudah mulai beroperasi, penggunaan GrabBike di Malaysia tidak seperti di Indonesia. Di Klang Valley, GrabBike hanya boleh menerima pesanan dengan jarak tempuh maksimal 10 kilometer.

Transaksi tunai juga dibatasi dari jam 21.00 - 02.00 saja, dengan alasan memastikan keselamatan.

Baca juga: LinkAja Resmi Jadi Opsi Pembayaran di Gojek, Segera Hadir di Grab

Grab juga akan membawa sejumlah fitur, seperti verifikasi menggunakan swafoto, pusat keamanan, dan seperangkat keselamatan pengemudi.

Uji coba ojek dari Grab Bike, Gojek, maupun Dego Ride ini dilakukan untuk melihat budaya transportasi online baru di Malaysia.

Pemerintah Malaysia ingin melihat seberapa tinggi permintaan pasar terhadap kehadiran ojek online di negaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com