Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OS Harmony Pengganti Android Diprediksi Salip Linux Tahun Ini

Kompas.com - 24/01/2020, 14:41 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Setelah diembargo oleh Amerika Serikat, Huawei mengatakan akan mengganti sistem operasi Android di produk buatannya dengan sistem operasi buatan sendiri, yakni Harmony OS atau HongMeng.

Kini, OS tersebut diprediksi akan menjadi sistem operasi yang mengungguli Linux pada 2020 ini. Berdasar riset Counterpoint, Harmony OS diprediksi bakal menjadi OS kelima terpopuler di dunia.

Counterpoint memprediksi OS Harmony bakal memiliki pangsa pasar 2 persen pada 2020. Sementara urutan OS terbesar dunia saat ini adalah Android (39 persen), Windows (35 persen), iOS (13,87 persen), macOS (5,92 persen), dan Linux (0,77 persen).

Baca juga: Tak Percaya Google, Facebook Bikin OS Pengganti Android

Faktor keamanan menjadi salah satu keunggulan Harmony OS. Seperti yang dikatakan oleh Huawei Senior Vice President Public Affair, Joy Tan.

Menurutnya, OS Harmony memiliki lebih sedikit baris kode, namun tingkat keamanannya lebih baik dibanding OS mobile yang ada saat ini.

Siap dipasang di smartphone Huawei

Sementara pendiri Huawei, Ren Zhengfei di forum ekonomi dunia yang digelar di Davos, Swiss, mengatakan bahwa OS Harmony telah aktif, dan ke depannya siap dipasang di produk tablet dan smartphone Huawei.

Sebelumnya, OS Harmony pertama kali dipasang di perangkat smart TV Huawei, yakni Honor Vision pada Agustus 2019. Huawei berharap Harmony OS sepenuhnya menjadi OS open source pada Agustus 2021.

Baca juga: Ini Dia Gadget Pertama Pengusung OS Harmony

Meski belum ada kepastian kapan OS ini akan dipasang di smartphone atau tablet, namun dikutip KompasTekno dari Gizchina, Jumat (24/1/2020), OS Harmony dan ekosistem HMS Ecology tetap menjadi prioritas pengembangan Huawei.

Sebelumnya, President of Huawei Consumer Business Software, Wang Chenglu sempat mengatakan bahwa Huawei masih akan menggunakan OS Android. Pihaknya akan menggunakan Harmony OS jika kondisinya sudah mendesak.

Untuk mengembangkan ekosistem Harmony, Huawei juga menggelar program insentif bernilai 1 miliar dollar AS (Rp 14 triliun), untuk menarik developer agar membuat aplikasi yang didistribusikan lewat toko Huawei App Gallery.

Huawei turut menjanjikan revenue sharing sebesar 85 persen untuk developer yang memajang aplikasinya di toko App Gallery.

Baca juga: Jurus Huawei Bertahan Tanpa Google

Persentase pendapatan yang bakal diperoleh developer tersebut lebih besar dibandingkan revenue sharing di Google Play Store maupun Apple App Store sebesar 70 persen.

Jervis Su, Vice President Consumer Mobile Services Huawei di ajang peluncuran Mate 30 Pro di Munich, Jerman pada 2019 lalu mengatakan bahwa Huawei Mobile Service kini sudah eksis selama lebih dari 5 tahun di China dan lebih dari 2 tahun di luar China.

Jumlah developer-nya di seluruh dunia mencapai kisaran 1 juta dengan jumlah aplikasi lebih dari 45.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com