Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Virus Corona, dari Bisa Menular Lewat HP Xiaomi hingga Bawang Putih untuk Menyembuhkan

Kompas.com - 30/01/2020, 10:42 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemik virus Corona yang semakin menyebar luas menjadi momok bagi seluruh masyarakat dunia, termasuk di Indonesia.

Meskipun Indonesia belum masuk dalam negara terindikasi virus Corona, namun masyarakatnya tetap khawatir akan sebaran virus yang berasal dari Wuhan, Hubei, China tersebut.

Sayangnya, kekhawatiran ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak usil yang sengaja menyebarkan hoaks atau berita palsu. Tujuannya tak lain adalah untuk menyebar ketakutan di masyarakat.

Hoax ini pun merajalela di berbagai platform, termasuk platform layanan pesan instan WhatsApp. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menepis beberapa hoaks soal virus Corona yang beredar di media sosial maupun layanan pesan instan.

Baca juga: Hoaks Virus Corona Merebak, Ini Imbauan Menkominfo

1. Penyembuhan virus Corona dengan bawang Putih

Sebuah kabar beredar menginformasikan bahwa bawang putih diklaim bisa menyembuhkan virus Corona. Namun faktanya, klaim ini tidak benar.

Menurut ahli vaksin dari OMNI Hospitals Pulomas, dr. Dirga Saktu Rambe, SpPD, hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang teruji bisa menyembuhkan atau menepis virus Corona.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan, dr. Wiendra Waworuntu, menegaskan belum ada vaksin atau obat untuk virus Corona strain baru ini.

2. Virus Corona menyebar lewat Ponsel Xiaomi

Sebuah tweet beredar di Twitter yang mengatakan bahwa virus Corona menyebar lewat ponsel Xiaomi yang dibuat di China.

Tweet tersebut diunggah oleh akun @coromodol, yang kemudian menganjurkan siapa pun yang bersalaman dengan pengguna ponsel Xiaomi untuk segera mencuci tangan.

Berita tersebut adalah hoaks. Menurut Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI, Achmad Yurianto, virus Corona tidak bisa hidup jika menempel di benda mati.

Hal senada juga diungkap Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr.Daeng Mohammad Faqih, yang menjelaskan bahwa novel Virus Corona atau 2019-nCov bisa menular antar-manusia lewat batuk dan bersin.

Baca juga: Virus Corona Bikin Server PUBG Mobile di China Down

Virus ini juga menular lewat makanan tercemar air liur orang yang terinfeksi virus tersebut. Penularan juga bisa terjadi dari hewan ke manusia.

3. Korban meninggal akibat virus Corona di Singapura

Beredar pula kabar tentang meninggalnya seorang yang disebabkan oleh infeksi virus Corona di Singapura.

Faktanya, kabar itu langsung diklarifikasi oleh otoritas Singapura. Pemerintah Singapura menegaskan bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

4. Virus Corona sengaja disebarkan

Sebuah kabar yang beredar menyebut bahwa virus Corona sengaja dilepas dan disebarkan untuk "mengusir" umat islam. Dalam informasi tersebut, dikatakan bahwa populasi umat muslim semakin pesat di Wuhan, Hubei, China, di mana virus itu berasal.

Menurut data dari reseach gate pada tahun 2017, yang menghimpun survei yang dilakukan oleh Chinese Urban Research Center for Ethnic and Religious Affairs Management, populasi umat muslim di Wuhan masih kecil.

Dari 4.092 kuesioner yang disebar, hanya 889 orang yang memeluk agama. Budha masih menjadi agama terbesar dengan persentase 14,69 persen, disusul Kristen 2,86 persen, dan Islam hanya 1,64 persen.

5. Beras plastik beredar di Ambon

Selain soal Corona, hoaks lain yang beredar juga meresahkan. Sebuah video yang menyebut bahwa beras plastik beredar di Kota Ambon, membuat masyarakat cemas.

Dalam video itu, terlihat beberapa orang menjelaskan bahwa beras dari dalam karung Bulog terbuat dari plastik. Mereka pun melakukan sebuah pengujian dengan membanting beras tersebut di atas meja.

Baca juga: Startup Inilah yang Pertama Kali Mendeteksi Penyebaran Virus Corona

Beras yang terlihat tidak pecah itu disimpulkan mereka terbuat dari plastik. Kabar itu diklarifikasi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Maluku, Lutfy Rumbia, yang menegaskan video tersebut adalah hoaks.

Tim Buru Sergap Sat. Reskrim Polresta Pulau Ambon telah melakukan pengecekan dengan mengambil sampel beras tersebut, lalu diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ambon.

Hasilnya, kandungan zat amilopektin, membuat butir beras terkumpul sehingga tidak pecah saat dibanting di atas meja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com