Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Google Maps Tertipu oleh 99 Ponsel di Gerobak

Kompas.com - 05/02/2020, 12:27 WIB
Conney Stephanie,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski terbilang canggih, siapa sangka jika layanan peta digital, Google Maps ternyata bisa dikelabui. Seperti yang dilakukan oleh seniman asal Jerman bernama Simon Weckert baru-baru ini.

Weckert melakukan eksperimen membuat kemacetan lalu lintas "palsu" di Google Maps, dengan berjalan kaki mengelilingi kota Berlin menggeret 99 smartphone Android yang ditaruh dalam sebuah gerobak.

Cara itu ternyata berhasil mengelabui Google Maps, hingga membuat aplikasi peta tersebut menampilkan warna merah di jalan yang dilalui Weckert.

Baca juga: Google Maps Mode Menyamar Meluncur, Begini Cara Pakainya

“Tidak ada yang namanya data netral. Data selalu dikumpulkan untuk tujuan tertentu oleh kombinasi orang, teknologi, uang, perdagangan, dan pemerintah,” kata Weckert, dikutip KompasTekno dari 9to5Google, Rabu (5/2/2020).

 Lantas, bagaimana hal itu bisa terjadi?

Simon Weckert sedang merekayasa Google Maps9to5google.com Simon Weckert sedang merekayasa Google Maps

Google memberikan penjelasan tentang kemcetan palsu yang dibuat Weckert. Google menyebut bahwa pihaknya menentukan kondisi lalu lintas dengan menarik data lokasi dari ponsel yang menjalankan aplikasi Google Maps.

Artinya, jika ada ponsel di jalan yang posisinya bergerak lambat, aplikasi akan menerjemahkannya sebagai suatu kemacetan di jalan itu.

Simon Weckert sedang merekayasa Google Maps9to5google.com Simon Weckert sedang merekayasa Google Maps

Contohnya adalah ponsel yang menjalankan Google Maps di tempat yang sama dan berjalan lambat, maka akan dianggap sebagai kemacetan lalu lintas, seperti yang dilakukan oleh Weckert.

Baca juga: Membandingkan Google Maps dengan Waze, Mana Lebih Baik?

Di beberapa negara, Google mengatakan bahwa pihaknya bisa membedakan data dari penguna yang berpergian dengan mobil dan sepeda motor. Namun, Google mengungkap bahwa saat ini belum bisa membaca data dari ponsel yang ada di gerobak.

"Kami telah meluncurkan kemampuan untuk membedakan antara mobil dan sepeda motor di beberapa negara termasuk India, Indonesia, dan Mesir, tetapi kami belum cukup baik mendeteksi perjalanan dengan gerobak," kata perwakilan Google.

Google juga mengatakan bahwa ke depannya sistem pada Google Maps akan diperbarui dan berkomitmen untuk terus menyediakan layanan peta digital yang paling komprehensif dan akurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com