Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Studio Game "Grand Theft Auto" Mengundurkan Diri

Kompas.com - 06/02/2020, 12:18 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Salah satu pendiri Rockstar Games Dan Houser dikabarkan akan mengundurkan diri dari perusahaan studio game tersebut. Dan Houser bersama dengan adiknya, Sam Houser, mendirikan Rockstar Games pada tahun 1998.

Rockstar Games sendiri telah melahirkan sejumlah game populer, seperti Grand Theft Auto (GTA), Max Payne, dan Red Dead Redemption. Dan Houser disebut banyak berkontribusi pada pembuatan game-game tersebut.

Kabar pengunduran diri Dan pertama kali diungkap sebuah kicauan yang diunggah oleh pengguna Twitter @Nibellion.

Dalam cuitannya, @Nibellion menulis "Dan Houser tinggalkan Rockstar Game". Akun tersebut juga menyertakan tautan ke sebuah dokumen yang berisi penjelasan pengunduran diri Dan Houser.

"Vice President di Rockstar Games, Dan Houser, akan mundur dari perusahaan. Hari terakhirnya Dan Houser adalah 11 Maret 2020," begitu yang tertulis pada dokumen tersebut.

Pada dokumen tersebut juga mencantumkan bahwa Dan Houser sebenarnya telah menjalani cuti panjang sejak pertengahan tahun 2019 lalu.

"Kami sangat berterima kasih atas kontribusi beliau," kata Take-Two pada dokumen tersebut.

(dari kiri ke kanan) Dan Houser dan Rowan HajajBusiness Insider (dari kiri ke kanan) Dan Houser dan Rowan Hajaj
Dirangkum KompasTekno dari TheVerge, Kamis (6/2/2020), Take-Two Interactive yang menaungi Rockstar Games akhirnya angkat bicara.

Perusahaan menyatakan benar bahwa Dan Houser akan mengundurkan diri dan Sam Houser akan tetap menjalankan peran sebagai Presiden di Rockstar Games.

Selepas kepergian Dan Houser, Rockstar menjanjikan akan terus menyediakan update untuk Grand Theft Auto V dan Red Dead Redemption 2

Red Dead Redemption 2 diketahui merupakan salah satu game terlaris yang dirilis pada tahun 2018. Rockstar juga mencetak rekor dengan meluncurkan Grand Theft Auto V (GTA V) yang sukses terjual lebih dari 100 juta kopi game.

Studio Rockstar Games telah sering mendapatkan pujian karena sukses menghadirkan game berkonsep "open-world" lengkap dengan jalan cerita yang menarik.

Baca juga: Rekor Baru Steam, 18 Juta Online Bareng tapi Cuma 6 Juta yang Main Game

Terlepas dari penghargaan yang diraih, Rockstar Games pernah mendapatkan kritik karena diduga menciptakan kondisi kerja yang tidak sehat.

Salah satu kasus yang menonjol adalah saat pembuatan game Red Dead Redemption 2. Rockstar disebut memaksa karyawannya bekerja selama 100 jam per minggu untuk menyelesaikan game tersebut.

Tak lama setelah game itu rilis, Dan Houster menyatakan bahwa benar karyawan Rockstar bekerja selama 100 jam per minggu demi menyelesaikan game tersebut.

Namun, Dan mengklaim tidak ada karyawan yang dipaksa untuk menjalani jam kerja yang berat tersebut. Pernyataan Dan ini kemudian dibantah oleh sejumlah karyawan.

Baca juga: Dua Kompetisi Game Ditunda Gara-gara Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com