JAKARTA, KOMPAS.com - Xiaomi memiliki ponsel "flagship" berupa Mi Note 10 Pro yang resmi meluncur di Indonesia pada Januari lalu. Fitur andalan smartphone ini adalah kamera belakang yang berjumlah hingga lima buah, termasuk kamera utama 108 MP.
Hari Kamis (20/2/2020), Xiaomi mengadakan sesi teardown Mi Note 10 Pro di Jakarta untuk melihat jeroan ponsel tersebut. Proses pembongkaran dilakukan dengan 21 langkah. Begitu usai, komponen ponsel sudah terpisah-pisah dalam beberapa bagian.
Baca juga: Spesifikasi Lengkap dan Harga Xiaomi Mi Note 10 Pro di Indonesia
Rangkaian kamera belakang yang berjumlah hingga lima buah terdiri dari kamera telephoto 5 MP (f/2.0, optical zoom 5x), kamera portrait 12 MP (f/2.0, optical zoom 2x), kamera utama wide 108 MP (f/1.7, OIS), kamera ultrawide 20 MP (f/2.2) dan kamera makro 2 MP (f/2.4).
Adapun kamera depan Mi Note 10 Pro ada satu buah yang memiliki resolusi 32 MP dan lensa berbukaan f/2.0.
Marketing and Public Relations Manager Andi Muchammad Rendy mengatakan pembongkaran ponsel hanya bisa dilakukan oleh teknisi terlatih di pusar servis Xiaomi. Dia mengimbau pengguna agar jangan membongkar sendiri perangkatnya, sebab bisa menghilangkan garansi.
Di bagian dalam tiap ponsel resmi Xiaomi di Indonesia terdapat stiker sebagai tanda garansi. "Kalau segel rusak maka garansi sudah tidak berlaku," kata Andi.
Kemunculan Mi Note 10 Pro segera disusul oleh "kembarannya", Mi Note 10, yang pekan ini resmi dijual di Indonesia. Kedua ponsel tersebut berbeda dari segi kapasitas RAM dan storage, tapi spesifikasi lainnya identik, termasuk kelima kamera belakang.
Baca juga: Harga Selisih Rp 800.000, Ini Beda Mi Note 10 dan Mi Note 10 Pro
Di Indonesia, Xiaomi memasarkan Mi Note 10 Pro seharga Rp 7 juta, sementara Mi Note 10 dibanderol Rp 6,2 juta.