KOMPAS.com - Perusahaan ride-hailing, Gojek, kini tengah menjadi perbincangan di dunia maya. Kicauan dengan tagar #GojekKenapa, ramai muncul di ranah Twitter.
Bahkan tagar ini masuk dalam trending topic Twitter untuk kawasan Indonesia. Berdasarkan pantauan KompasTekno, Kamis (20/2/2020), hingga sore ini ada sebanyak lebih dari 5.000 kicauan yang menyertakan tagar tersebut.
Ada apa di baliknya? Rupanya tagar tersebut adalah bentuk protes dari para mitra (pengemudi) Gojek terhadap sistem pembagian pesanan baru yang diterapkan.
Menurut sejumlah mitra pengemudi, sistem tersebut dianggap tidak adil. Sistem pembagian pesanan yang baru tersebut, membuat sejumlah driver harus memakan waktu lebih lama dari biasanya untuk meraih "tutup poin" (tupo).
Skema "tutup poin" adalah aturan baku yang dibuat Gojek, di mana pengemudi harus mencapai poin tertentu untuk mendapatkan bonus penghasilan.
Poin tersebut diperoleh dengan menyelesaikan sebuah order yang dilakukan oleh pelanggan.
Mulanya, sistem pembagian pesanan Gojek dilakukan berdasarkan peringkat mitra pengemudidengan menempatkan pengemudiprioritas untuk mendapatkan pelanggan terlebih dahulu.
Status "prioritas" ini bisa diperoleh seorang pengemudi Gojek apabila lebih rajin mengambil pesanan dari pelanggan.
Namun dengan sistem baru, pengemudi prioritas dan non-prioritas memiliki peluang untuk mendapatkan pesanan yang setara. Inilah yang kemudian dianggap tidak adil.
Baca juga: Driver Gojek Singapura Juga Pakai Tuyul Bikin Order Fiktif
"Logikanya masa driver rajin dan pemalas benefitnya sama, ga adil dong. Yang rajin dan nerima orderan tanpa milih-milih tapi orderannya jadi seret karena pemerataan.
#GojekKenapa," tulis akun @nyoongen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.