Pengguna Twitter @ryan_nus juga mengatakan hal serupa. Ia mengatakan dengan sistem pembagian pesanan yang baru ini, bukan hanya pengemudi Gojek yang mengalami kerugian, pelanggan pun serupa.
Pasalnya, pelanggan tidak akan mendapatkan pengemudi yang memberikan pelayanan terbaik.
"Siapa lagi yang dirugikan dengan sistem pemerataan order ini? Iya, customer. Karena tidak dapat driver yang pelayanannya terbaik dan yang rugi @gojekindonesia, ujung tombak pelayanan adalah driver, bisa kabur customer kalo driver kayak gini yang dapet banyak order #GojekKenapa," tulis akun @ryan_nus.
Ia juga menjelaskan bahwa sejak akhir tahun 2018 sampai 2019 lalu, Gojek sebenarnya sudah memiliki sistem pembagian pesanan yang baik untuk setiap mitra pengemudinya.
Sistem yang diberi nama Jaeger tersebut berpacu kepada ranking, yang artinya driver yang rajin akan lebih diprioritaskan untuk mendapatkan order dibandingkan pengemudi yang dianggap malas.
Berangkat saat masih gelap
Pulang saat sudah gelapAkibat sistem baru pembagian order @gojekindonesia. Driver harus kerja belasan jam di jalan sampe tupo
???? a thread ???? pic.twitter.com/dP5ASO0pW9
— mz ojol (@ryan_nus) February 11, 2020
Sistem Jaeger juga memiliki keunggulan yaitu dapat mencocokkan pesanan pelanggan dengan pengemudi yang sesuai berdasarkan jarak.
Misalnya, apabila ada pemesanan dari customer dengan jarak 6 km, maka pesanan itu akan masuk ke pengemudi yang memiliki riwayat sering mengambil pesanan dengan jarak 6 km tersebut.
Namun, Sistem Jaeger tersebut diprotes oleh sejumlah driver yang menilai bahwa pembagian pesanan hanya diberikan kepada pengemudi prioritas.
Baca juga: Ditipu Lewat Aplikasi, Pengguna Gojek Kehilangan Rp 28 Juta
Menurutnya akun @ryan_nus, jika sistem baru ini tetap dipertahankan, hal itu dianggap dapat menurunkan performa pengemudi akibat kelelahan karena harus bekerja sepanjang hari demi mengejar tutup poin.
KompasTekno pun telah menghubungi pihak Gojek, namun Gojek belum memberi keterangan secara resmi terkait hal ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.