Ketika dicoba, seluruh game berat yang dijalankan di ponsel ini dapat berjalan dengan mulus dengan frame rate 60 fps.
Tingkat sensitivitas sentuhan ponsel yang mencapai angka 240 Hz juga membantu kami untuk memainkan aneka game yang butuh respon cepat dengan baik.
Tidak panas berlebihan
Lalu, bagaimana dengan aspek daya dan suhu ponsel?
Ketika ponsel digunakan kurang lebih 2 jam untuk memainkan game PUBG Mobile dalam kualitas grafis "HDR" dan frame rate "Extreme", punggung ponsel tidak menghasilkan panas berlebih alias masih tergolong hangat.
Cangkangnya tidak terlampau panas, mungkin karena sistem pendingin yang diusung ponsel ini menggunakan Direct Touch Liquid Cooling System 3.0 yang mampu meredam panas berlebih.
Perlu dicatat, ketika dipakai bermain game, kami selalu menyalakan fitur "Shark Space" untuk mengantisipasi gangguan, misalnya panggilan telepon atau notifikasi masuk.
Untuk sektor daya, ponsel dengan baterai 4.000 mAh ini bisa digunakan untuk bermain game sekitar lima jam dalam sehari.
Namun, hal tersebut bergantung pada aplikasi yang sedang berjalan di ponsel. Semakin banyak aplikasi yang berjalan, maka semakin boros baterai yang digunakan.
Baca juga: Membandingkan ROG Phone II dan Black Shark 2 Pro, Siapa Lebih Baik?
Kamera bisa diandalkan
Meski tidak mengedepankan kinerja fotografi, kamera Black Shark 2 Pro terbilang cukup bisa diandalkan untuk menjepret kegiatan sehari-hari dengan beragam kondisi pencahayaan, baik indoor maupun outdoor.
Black Shark 2 Pro dibekali dengan dua kamera belakang yang masing-masing beresolusi 48 MP dan 13 MP (ultrawide). Kamera utama mampu menjepret objek yang cukup detail, baik di siang hari maupun di malam hari.
Tak hanya kamera belakang, kamera depan beresolusi 24 MP pun terasa mampu menangani kebutuhan berswafoto ria lantaran bisa menangkap aneka foto selfie di segala kondisi.
Ada pula mode portrait yang berguna untuk menerapkan efek bokeh pada objek muka dan efek beauty yang mampu mempercantik wajah.