JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia bukan satu-satunya perusahaan BUMN yang terjun di bisnis penyedia layanan internet (ISP) lewat IndiHome. Ada satu perusahaan BUMN lainnya yang punya layanan serupa, yakni PT PLN dengan produknya, Stroomnet.
Stroomnet adalah produk yang dimiliki oleh Icon+, anak perusahaan dari PLN. Dengan demikian, kedua BUMN tersebut sejatinya menjadi pesaing, karena memiliki layanan yang sama, yakni penyedia layanan internet.
Lantas, bagaimana Telkom menanggapinya? Dijumpai di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (24/2/2020), VP Corporate Communication Telkom Indonesia, Arif Prabowo, mengatakan bahwa Telkom dan PLN sebenarnya hadir untuk memenuhi kebutuhan yang ada.
Baca juga: Telkom Luncurkan Paket IndiHome Rp 199.000 untuk Kos-kosan
Sebab, masih banyak pelanggan Tanah Air yang belum mendapatkan layanan ISP semacam IndiHome atau Stroomnet.
"Kalau kami lihat dari 250 juta penduduk, kemudian kasarannya mungkin ada 90 juta household (kepala keluarga), pelanggan IndiHome (di 2019) baru 7 juta, berarti demand-nya masih banyak yang belum terpenuhi," tutur Arif.
"Kami sama-sama menuju ke sana (memenuhi permintaan), supaya semua masyarakat bisa mendapatkan akses informasi yang sama," imbuhnya.
Arif melanjutkan, konsumen sendiri sejatinya bakal memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Oleh karena itu, pihaknya ingin memperluas cakupan IndiHome ke beberapa wilayah yang belum tersedia, terlepas dari adanya ISP milik PLN.
Saat ini, layanan IndiHome sendiri telah tersedia di 489 dari 514 kota dan kabupaten di Indonesia dan rencananya bakal hadir di 514 kota dan kabupaten sebelum 2020 berakhir.
Baca juga: Telkom soal Buka Blokir Netflix, Semoga dalam Waktu Dekat
Selain itu, Telkom juga ingin merambah ke segmen lain yang belum dimasuki oleh IndiHome. Salah satunya adalah segmen milenial yang ingin menikmati layanan internet terjangkau lewat IndiHome Lite.
Dengan beragam upaya tersebut, Arif yakin bahwa IndiHome bakal lebih dilirik oleh konsumen lantaran tersedia dimana saja tanpa melihat segmentasi penggunanya.
"Kami yakin bahwa layanan yang bagus akan jadi pilihan bagi masyarakat, jadi kami berupaya untuk melakukan ekspansi seluas-luasnya, kemudian dari segmennya melakukan ekspansi juga," pungkas Arif.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.