Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Fenomena Ramainya TikTok di Indonesia

Kompas.com - 25/02/2020, 11:18 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Belum ada monetisasi

Satu hal yang belum dimiliki TikTok adalah soal monetisasi, sebagaimana Instagram, Facebook, atau YouTube. Setidaknya hingga saat ini, TikTok belum memiliki "mesin" matrik yang bisa dimanfaatkan untuk menarik pengiklan.

Mesin ini berguna untuk menargetkan iklan agar lebih tepat sasaran. Sejauh ini, sebanyak apa pun followers (pengikut) yang dimiliki kreator, belum ada skema monetisasi yang bisa dimanfaatkan.

Kreator bisa saja memanfaatkan TikTok untuk endorse, namun tanpa bantuan mesin dari TikTok. Iklan memang muncul di TikTok, namun tidak di dalam video kreator. Alhasil, kreator tidak bisa menikmati monetisasinya.

Baca juga: WhatsApp Mulai Cari Uang, Begini Caranya

Dirangkum dari The Verge, cukup sulit melakukan monetisasi di TikTok karena durasi video kurang dari satu menit. Dengan durasi hanya 15 detik, sulit menyelipkan iklan berformat video di dalamnya.

"Kami sedang mengeksplorasi berbagai macam peluang untu menciptakan nilai bagi brand mitra kami dengan fokus utama membuat pengalaman luar biasa bagi komunitas kami," jelas salah satu perwakilan TikTok tanpa menyinggung kemungkinan adanya AdSense.

Hal ini agak berbeda dengan Douyin, aplikasi TikTok versi China. Douyin bekerja sama dengan e-commerce untuk melakukan monetisasi.

Salah satu caranya adalah dengan menyuguhkan konten khusus yang di dalamnya berisi pop-up iklan yang bisa diklik penonton. Iklan pop-up tersebut akan mengarahkan pengguna ke situs e-commerce.

Hingga saat ini, model bisnis semacam itu belum dterapkan TikTok untuk pasar globalnya.

"Semua itu sangat bergantung perjalanan TikTok ke depan. Tapi juga bisa lihat skema di China, kerja sama dengan e-commerce," kata Didit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com