Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Ketinggalan Zaman oleh Erick Thohir, Apa Kata Telkom?

Kompas.com - 25/02/2020, 13:16 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir kerap menyindir PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) yang dianggapnya menerapkan model bisnis ketinggalan zaman. 

Menanggapi hal tersebut, Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Arif Prabowo mengatakan bahwa sindiran Erick merupakan motivasi bagi pihaknya untuk mempercepat transformasi ke arah bisnis berbasis digital.

Baca juga: Telkom soal Buka Blokir Netflix, Semoga dalam Waktu Dekat

"Bisnis Telkom memang akan mengarah ke sana (digital)," ujar Arif ketika ditemui KompasTekno di sela acara Press Conference Indohome 2020, Senin (24/2/2020).

"Karena kami berangkatnya dari telco company, kami akan menjadi digital telco company. Kami tidak meninggalkan connectivity dan tetap menuju ke arah digital company," imbuhnya.

Arif tak mengurai proses transformasi Telkom menjadi "digital telco" secara rinci lewat roadmap atau perencanaan lain.

Namun, dia mengatakan Telkom harus mematangkan bisnis yang sudah ada terlebih dahulu. Telkom sekarang sebenarnya sudah memiliki bisnis digital seperti big data, cloud, dan data center. Tapi Arif menilainya masih belum cukup.

Baca juga: Telkom Luncurkan Paket IndiHome Rp 199.000 untuk Kos-kosan

"Permasalahannya saat ini apa yang sudah kami miliki itu harus kami percepat. Apakah cukup sampai situ? Kami harus merambah sektor-sektor lain," kata Arif.

Sebelumnya, Menteri Erick turut menyoroti pendapatan Telkom yang justru lebih banyak disumbang oleh anak usahanya, Telkomsel, dengan kontribusi mencapai 70 persen.

Dia menyayangkan Telkom yang merupakan BUMN besar tapi kurang berinovasi menggenjot pendapatan dari segmen lain, seperti cloud yang banyak digarap oleh perusahaan asing.

Erick mengatakan bahwa sindiran-sindiran yang dilontarkannya bukan bermaksud mendiskreditkan Telkom, melainkan memacu perusahaan tersebut agar bertransformasi mengikuti perkembangan zaman.

"Saya memacu untuk inovasi dan kalau bisa pas ada senggolan itu, bisa mempercepat mengubah bisnis dari old ke new,” tutur Erick di Gedung DPR RI, Jakarta, pekan lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com