Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TikTok dan Upaya Lepas dari Cap "Buatan China"

Kompas.com - 26/02/2020, 10:07 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa kini yang tak kenal TikTok? Aplikasi media sosial berbasis video pendek itu kini dimanfaatkan pengguna untuk pamer konten kreatif, atau sekadar lucu-lucuan. Bahkan, seseorang bisa viral berkat video TikTok yang dibuatnya.

Namun, tahukah Anda bahwa TikTok merupakan aplikasi yang dibuat oleh perusahaan teknologi asal China, Bytedance?

Karena buatan China, aplikasi ini pun kerap dicap negatif oleh sejumlah pihak, terutama oleh Amerika Serikat (AS).

Bahkan, pemerintah AS belakangan ini melarang aplikasi tersebut dipakai di pemerintahan dan ranah militer dengan dalih khawatir data penggunanya dicuri oleh badan intelijen China.

Baca juga: TikTok Dituduh Kirim Data Pengguna ke China

Namun, jauh sebelum dicurigai oleh AS, bahkan sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2017, Bytedance sendiri agaknya ingin memisahkan stereotip merek China yang melekat di aplikasi TikTok dengan beragam upaya. Apa saja?

Strategi ganti nama dan akuisisi Musical.ly

TikTok yang kita kenal sebenarnya merupakan versi global dari aplikasi Bytedance lainnya, yaitu A.me yang dirilis pada September 2016 silam.

Nama A.me kemudian diganti menjadi Douyin beberapa bulan kemudian (Desember 2016) dan namanya masih sama hingga sekarang.

Diketahui, aneka fitur di aplikasi Douyin dan TikTok memang identik satu sama lain. Hanya saja, server Douyin dan TikTok berbeda, sehingga pengguna sejatinya tidak bisa melihat video yang diunggah di aplikasi Douyin dari TikTok, begitu juga sebaliknya.

Douyin dikhususkan untuk warga China lantaran kebijakan pemakaian aplikasi disesuaikan dengan aturan di sana, misalnya terkait kebijakan sensor dalam konten. Sementara TikTok sendiri diklaim tidak terikat peraturan yang berlaku di Negeri Tirai Bambu.

Baca juga: Di Balik Fenomena Ramainya TikTok di Indonesia

Untuk lebih dekat dengan pengguna asal AS, TikTok sempat mengakuisisi platform serupa, Musical.ly, pada November 2017 dan menggabungkannya dengan aplikasi TikTok pada Agustus 2018.

Adapun maksud dari penyatuan kedua aplikasi ini disebut untuk menciptakan basis komunitas video pendek yang lebih luas.

Sebab, kala itu, Musical.ly boleh dibilang cukup populer di AS, sementara TikTok justru memetik popularitas di negara lain di luar AS, seperti kawasan Eropa dan Asia.

Ingin bangun kantor pusat di luar China

Kantor TikTok di Los Angeles, California, AS.Variety Kantor TikTok di Los Angeles, California, AS.

Kendati dimiliki oleh Bytedance yang bermarkas di kota Beijing, China, TikTok sendiri sebenarnya belum memiliki kantor pusat (headquarters).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com