KOMPAS.com - Virus corona telak menghantam industri dan pasaran ponsel di China. Di tengah-tengah wabah penyakit tersebut, pada Januari 2020, angka pengiriman smartphone di Negeri Tirai Bambu tercatat merosot 37 persen dibandingkan Januari 2019.
Jumlah di atas berasal dari data China Academy of Information and Communications Technology. Tapi tak semua vendor mengalami penurunan. Mengutip data resmi dari China, firma riset UBS mengatakan pengiriman iPhone justru naik 5 persen di periode yang sama.
Baca juga: Apple Akan Izinkan Pengguna Ganti Aplikasi Default pada iPhone
Menurut UBS, hal tersebut antara lain didukung oleh mekanisme penjualan online dari Apple yang tetap menyumbang penjualan iPhone meski toko ritel offline besutannya banyak ditutup karena wabah virus corona.
Namun, kalao dibandingkan dengan bulan sebelumnya, UBS mengatakan pengiriman iPhone di China sebenarnya menurun sebesar 28 persen di Januari 2020. Situasi ini diprediksi bakal memburuk.
"Angka bulan Februari kemungkinan akan jauh lebih kecil karena masalah pasokan dan permintaan terkait wabah virus corona," tulis analis UBS Tomothy Arcuri dalam sebuah nota kepada investor, seperti dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Rabu (26/2/2020).
Sebelumnya, Apple sempat menutup semua toko fisiknya di China yang berjumlah hingga 42 toko, namun kini sebanyak 29 di antaranya telah dibuka kembali.
Baca juga: Wabah Virus Corona Ganggu Pabrik, iPhone Jadi Terbatas di Pasaran
Apple juga tengah membatasi pasokan iPhone secara global akibat operasional pabrik yang masih belum pulih karena wabah corona. Pendapatan Apple pada kuartal Maret pun diperkirakan mendatang tidak akan mencapai target 63 miliar dollar AS (Rp 861 triliun).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.