Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Ponsel 5G Diprediksi Tumbuh 10 Kali Lipat di 2020

Kompas.com - 27/02/2020, 16:01 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan jaringan 5G sudah semakin mumpuni. Kini banyak vendor berbondong-bondong mulai mengeluarkan ponsel yang mendukung jaringan 5G tahun ini.

Firma riset pasar Strategy Analytics pun memperkirakan bahwa pengiriman ponsel 5G akan mengalami pertumbuhan pesar secara global tahun ini.

Direktur Strategy Analytics Ken Hyers mengatakan, jumlah pengiriman ponsel 5G bakal meningkat hingga sepuluh kali lipat, yakni dari 19 juta unit pada 2019 menjadi 199 juta unit pada 2020.

Baca juga: Operator Seluler Wajib Fiberisasi Jaringan Sebelum 5G Digelar

"Kami memperkirakan penetrasi 5G akan meningkat dari semua ponsel pintar yang hanya mencapai satu persen dikirim secara global pada tahun 2019, menjadi 15 persen pada tahun 2020,” tuturnya melalui siaran resmi yang diterima KompasTekno, Kamis (27/2/2020).

Firma riset itu memprediksi, terdapat lima negara yang diperkirakan akan menjadi pembeli ponsel 5G tahun terbanyak ini, yakni China, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Jerman.  

Sedangkan pasar di India dan Indonesia diprediksi baru akan mengalami peningkatan ponsel 5G di tahun depan ataupun dua tahun kemudian. Pasalnya dua pasar penting ini kemungkinan besar bakal tertinggal dalam tingkat adopsi jaringan 5G.

Prakiraan Pengiriman Smartphone 5G Global pada tahun 2020 StrategyAnalytics Prakiraan Pengiriman Smartphone 5G Global pada tahun 2020
Neil Mawston, Direktur Eksekutif Strategy Analytics, menjelaskan bahwa angka permintaan ponsel 5G akan terhambat oleh wabah virus corona (Covid-19) yang sedang berlangsung, bersamaan dengan perlambatan ekonomi global.

Baca juga: Ancaman Tersembunyi di Balik Potensi Besar 5G

Namun, pengiriman ponsel 5G diperkirakan bangkit kembali pada paruh kedua 2020 jika penyebaran virus corona dapat dikendalikan. 

"Wabah Covid-19 saat ini membatasi produksi smartphone di Asia, mengganggu rantai pasokan, dan menghalangi konsumen mengunjungi toko ritel untuk membeli perangkat 5G baru di beberapa bagian China," ujar Neil.

Baca juga: Produksi Smartphone Diprediksi Turun Dua Digit karena Wabah Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com