Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Corona Pangkas Penjualan Smartphone di China hingga Setengah

Kompas.com - 12/03/2020, 15:23 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Awal 2020 menjadi masa yang suram bagi perusahaan ponsel. Sejak tersebarnya virus corona, penjualan smartphone di China menurun drastis. 

Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China (CAICT) menyebutkan bahwa penjualan smartphone di China pada bulan Februari 2020 mengalami penurunan sebesar 54,7 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Baca juga: 100.000 Pegawai Google di AS Diminta Kerja dari Rumah karena Wabah Corona

Pada Februari 2019, total penjualan ponsel di China mencapai 14 juta unit, sementara pada Februari tahun ini hanya mencapai 6,34 juta unit. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak Februari 2012, tahun di mana CAICT mulai mempublikasikan datanya.

Penurunan terbesar dialami oleh para pabrikan ponsel Android yang kebanyakan merupakan vendor asal China seperti Huawei dan Xiaomi. Penjualan smartphone mereka secara kolektif terpangkas dari 12,72 juta unit pada Februari 2019 menjadi 5,85 juta unit di Februari 2020.

Apple pun tak luput dari dampak wabah virus corona. Angka pengiriman iPhone di China terjun bebas dari 1,27 juta unit di Februari 2019 menjadi hanya sekitar 494.000 unit pada Februari tahun ini.

Baca juga: Pantau Informasi Virus Corona di Indonesia Lewat Situs KawalCOVID19.id

Akibatnya, Apple terpaksa memangkas perkiraan pendapatannya untuk kuartal ini, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Reuters, Kamis (12/3/2020).

Lesunya penjualan ponsel di China karena wabah virus corona sebelumnya sudah diprediksi oleh firma riset IDC dan Canalys, yang mengataan angka pengiriman samrtphone akan turun sekitar 40 persen pada kuartal pertama 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com