Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2020, 13:28 WIB
Oik Yusuf,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam rangka upaya membatasi penyebaran virus corona di Indonesia, seruan “work from home” belakangan jadi marak digaungkan.

Presiden Joko Widodo pun akhir pekan lalu mengimbau agar masyarakat kerja, belajar, dan beribadah di rumah.

Imbauan itu diulangnya pada Senin (16/3/2020) kemarin, lewat foto Jokowi di tengah-tengah aktivitas video conferencing di Istana Bogor, Jawa Barat. Gambar diunggah ke akun resmi Jokowi di Instagram.

“Saya menggelar rapat jarak jauh dengan jajaran Kabinet Indonesia Maju. Saya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Bapak Wakil Presiden, para menteri dam pejabat setingkat menteri di kantor masing-masing atau di mana saja berada,” tulis keterangan yang menyertai unggahan tersebut.

Dalam foto, Jokowi tampak duduk di sebuah kursi, menghadap layar televisi atau monitor berukuran besar. Di depan televisi terdapat sebuah kamera yang ditegakkan dengan perangkat tripod.

Jika diamati, kamera yang memiliki engsel berbentuk huruf “L” terbalik ini terlihat mirip dengan yang dibuat oleh Logitech.

Saat dihubungi oleh KompasTekno, Selasa (17/3/2020), Logitech Indonesia Video Collaboration Lead Bayu Eko Susetio mengatakan bahwa kamera dalam foto unggahan akun Instagram Jokowi adalah Logitech ConferenceCam CC3000e yang pertama kali diperkenalkan pada awal 2014.

Kamera video conference yang dioptimalkan untuk konferensi workgroup hingga sepuluh orang ini sanggup menyiarkan video streaming beresolusi 1080p dengan kebutuhan bandwidth internet 650 Kbps.

Kamera Logitech ConferenceCam CC3000eLogitech Kamera Logitech ConferenceCam CC3000e
Penggunanya di Indonesia, kata Bayu, banyak berasal dari kalangan pemerintahan.

“Seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Dirjen Pajak, dan lain-lain,” ujarnya melalui pesan singkat.

Logitech ConferenceCam CC3000e dipasarkan dalam paket All-in-One HD Video and Audio Conferencing System dengan banderol mencapai belasan juta rupiah, namun kini tak dijual lagi.

“Sudah EOL (end-of life),” imbuh Bayu.

Logitech kini memiliki tawaran perangkat-perangkat serupa yang lebih baru, seperti PTZ 2 Pro dan seri Rally yang sama-sama merupakan kamera video conference.

Tampilan antarmuka perangkat lunak video conference ZoomZoom Tampilan antarmuka perangkat lunak video conference Zoom
Untuk perangkat lunaknya, layar dalam foto unggahan Jokowi memperlihatkan antarmuka yang mirip dengan software buatan Zoom, penyedia aneka alat dan layanan untuk konferensi jarak jauh.

Zoom mampu mengakomodir hingga ratusan partisipan dalam video conference. Perusahaan ini juga menyediakan layanan khusus untuk kalangan pemerintahan dengan keamanan yang ditingkatkan lewat enkripsi end-to-end.

Di luar kamera dan software, untuk melakukan video conference masih diperlukan beberapa alat lain, termasuk layar televisi atau monitor, pengeras suara, serta komputer desktop atau laptop.

Baca juga: Ruangguru Gratiskan Materi, Telkomsel Bagikan Kuota 30 GB

Dukungan operator seluler untuk kerja dari rumah

Menanggapi seruan dari pemerintah, setelah rapat koordinasi dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, operator seluler di Indonesia menyatakan komitmen mendukung kebijakan work from home (WfH) dengan sejumlah cara.

“Di antaranya, penyediaan bandwidth dan kualitas layanan dengan baik, penangkalan berita hoaks, dan insentif lainnya,” kata Johnny dalam konferensi pers di kantor Kemenkominfo, Senin (16/3/2020).

Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro yang turut hadir dalam konferensi pers mengatakan telah menyiapkan jaringan untuk mengantisipasi lonjakan trafik akibat banyaknya pengguna yang bekerja atau belajar dari rumah. Namun ia tidak menyebutkan detail berapa kapasitas yang disiapkan.

"Kami jamin di (tim) network persiapkan sebaik mungkin untuk mengantisipasi lonjakan trafik. Karena kami sudah punya datanya, penggunaan rata-rata berapa, kalau ada lonjakan berapa kami sudah hitung," jelas Setyo.

Senada dengan Telkomsel, melalui keterangan resminya, XL Axiata juga menyiapkan jaringan yang memadai di semua wilayah layanan. Mereka juga menyiagakan tim jaringan yang siaga selama 24 jam.

Baca juga: Microsoft Bing Luncurkan Situs Pelacak Virus Corona Real Time

Jika memang terjadi peningkatan trafik yang signifikan, XL Axiata akan meningkatkan kapasitas jaringan.

I Gede Darmayusa, (plt) Chief Teknologi Officer XL Axiata mengatakan hingga saat ini, kapasitas jaringan XL Axita masih bisa menampung kenaikan trafik yang terjadi.

"Peningkatan trafik memang mulai terlihat seiring dengan terus meningkatnya pembicaraan mengenai wabah virus corona di Indonesia dalam beberapa hari terakhir, yang kemudian mulai berkembang wacana untuk bekerja dari rumah dan juga diliburkannya sekolah di berbagai provinsi," jelas Gede.

Gede memperkirakan kenaikan trafik layanan data XL Axiata sekitar 10-15 persen dibanding hari-hari biasa.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Baca juga: Pantau Informasi Virus Corona di Indonesia Lewat Situs KawalCOVID19.id

Baru imbauan

Selain Presiden, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah mengimbau perusahaan-perusahaan di Ibu Kota untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk para karyawannya.

Imbauan itu disampaikan lewat Surat Edaran Nomor 14/SE/2020 tentang Imbauan Bekerja di Rumah yang diterbitkan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKi Jakarta Andri Yansyah, Minggu (15/3/2020).

Meski demikian, seperti halnya seruan dari Presiden, work from home baru sebatas ajakan, bukan ketentuan yang mesti diikuti. “Iya, sifatnya hanya imbauan,” ujar Andri saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun sempat memgeluarkan kebijakan untuk membatasi transportasi umum dalam rangka membatasi penyebaran Covid-19 di kalangan masyarakat Ibu Kota.

Namun, pada Senin kemarin, pembatasan tersebut malah mengakibatkan antrean panjang dan penumpukan penumpang di halte dan stasiun-stasiun transportasi umum sehingga Anies mencabut kebijakannya itu.

Imbauan pemerintah yang terkesan tidak sejalan dengan sektor swasta ini menuai kritik dari sejumlah warganet lantaran kekacauan yang sempat timbul di Jakarta.

“Karena, work from home hanya sebatas imbauan. Ayo Pak @Jokowi wajibkan saja! Perintahkan semuanya work from home!,” kicau seorang pengguna Twitter dengan handle @mas_bintang.

Baca juga: Startup Inilah yang Pertama Kali Mendeteksi Penyebaran Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com