Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Streaming Musik Makin Populer, Spotify Masih Mendominasi

Kompas.com - 07/04/2020, 11:05 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Industri music streaming kini semakin bergairah. Firma riset Counterpoint Research melaporkan, pangsa pasar platform streaming musik tumbuh 32 persen secara year-over-year (YoY).

Pertumbuhan tersebut dihitung berdasarkan jumlah pelanggan berbayar pada sebuah platform

Menurut riset dari Counterpoint, pengguna berbayar aplikasi streaming musik disebut mencapai angka 358 juta pengguna dan masih didominasi oleh Spotify.

Spotify sampai saat ini masih merajai industri tersebut dengan pangsa pasar 35 persen pada tahun 2019, tumbuh 23 persen dari tahun sebelumnya.

Platform asal Swedia ini berhasil mendapatkan 31 persen dari total pendapatan industri streaming musik pada 2019 lalu.

Meski masih didominasi oleh Spotify, pertumbuhan signifikan dialami oleh platform Apple Music.

Baca juga: Spotify Premium Vs YouTube Music, Siapa yang Lebih Menarik?

Platform ini membuntuti Spotify di posisi kedua dengan pangsa pasar 19 persen pada 2019. Angka tersebut signifikan sebesar 36 persen dari tahun sebelumnya.

"Spotify bertahan di puncak berkat serangkaian kegiatan promosi, seperti Spotify Premium untuk tiga bulan, potongan harga, kampanye khusus, dan fokus pada konten ekslusif," jelas periset Counterpoint, Abhilash Kumar.

Ia mengatakan, Spotify harus mewanti-wanti gerakan Amazon, Apple, dan Google. Sebab mereka mulai fokus pada bisnis streaming musik.

Selain Spotify dan Apple Music, ada pula sejumlah platform lain seperti Amazon Music, YouTube Music, dan beberapa platform yang dikelola oleh Tencent. 

Amazon Music menguntit di posisi ketiga dengan pangsa pasar 15 persen. Aplikasi di bawah naungan Tencent Music seperti QQ Music, Kugou and Kuwo, menguasai 11 persen pangsa pasar. Sementara YouTube Music, merangsek ke posisi lima dengan pangsa pasar 6 persen.

Diagram pangsa pasar aplikasi streaming music atau musik alir menurut Counterpoint Reserach.Counterpoint Research Diagram pangsa pasar aplikasi streaming music atau musik alir menurut Counterpoint Reserach.

Apple Music misalnya, sudah membuat beberapa pembaruan fitur seperti mode malam, daftar lagu yang dikurasi, dan sebagainya.

Baca juga: Netflix dan Spotify Terancam Denda Jika Hindari Pajak di Indonesia

Kumar juga meyakini, adopsi platform streaming ini semakin meningkat di tengah pandemi Covid-19.

Dirangkum KompasTekno dari halaman resmi Counterpoint, Selasa (7/4/2020), tumbuhnya pasar streaming ini turut didorong oleh popularitas podcast dan konten orisinal yang menarik pengguna gratisan untuk berlanganan.

Selain itu, pertumbuhan juga didongkrak oleh beragam promosi seperti diskon berlangganan di negara berkembang dan bundling dengan operator seluler.

Counterpoint memprediksi pertumbuhan platform streaming musik akan meningkat 25 persen secara YoY dan menembus angka 450 juta pengguna berbayar pada akhir tahun 2020 nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com