Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Sekolah di New York Dilarang Pakai Zoom

Kompas.com - 07/04/2020, 19:07 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aplikasi teleconference Zoom Meetings tengah menjadi sorotan. Pasalnya, ada kekhawatiran terkait isu privasi yang melanda platform tersebut dan lantas berpotensi membahayakan penggunanya.

Kali ini, giliran Departemen Pendidikan kota New York, Amerika Serikat (DOE) yang melarang penggunaan Zoom di sekolah-sekolah di wilayahnya. Larangan ini berlaku sesegera mungkin.

Berdasarkan memo yang dilansir Chalkbeat, hal ini dilakukan setelah Departemen Pendidikan kota New York menerima sejumlah laporan yang berkaitan dengan isu keamanan di aplikasi Zoom.

"Mengacu pada ulasan DOE atas beberapa laporan yang masuk, kami tidak akan lagi mengizinkan penggunaan Zoom (di ranah pendidikan) untuk saat ini," tulis memo tersebut.

Baca juga: Zoom Akui Punya Celah Keamanan, Janji Perbaiki dalam 90 Hari

Sebagai alternatif, pihak DOE meminta beberapa sekolah untuk menggunakan platform serupa, yakni Microsoft Teams, untuk proses belajar mengajar dari rumah.

Sebab, selain disebut lebih aman, aplikasi tersebut juga diklaim sudah sejalan dengan peraturan yang melindungi hak dan privasi siswa di AS, atau biasa disebut FERPA.

Transisi dari Zoom ke Microsoft Teams sendiri bisa dibilang tak akan mudah, sebab beberapa kepala sekolah menilai cara kerja atau penggunaan Microsoft Teams memang tak seefisien aplikasi Zoom.

Terlebih, tak sedikit sekolah di New York yang telah memanfaatkan Zoom sebagai alat untuk belajar dari jarak jauh, bersama gurunya selama berminggu-minggu.

Nah, untuk mempermudah proses transisi itu, pihak DOE mengonfirmasi bahwa mereka bakal terus memberikan pelatihan penggunaan Microsoft Teams kepada para guru dalam beberapa waktu ke depan.

Kendati demikian, DOE juga mengonfirmasi bahwa pihaknya kemungkinan bakal mengizinkan para sekolah untuk kembali menggunakan Zoom, asalkan aplikasi tersebut sudah dianggap aman.

"DOE terus memantau perkembangan dengan pihak Zoom dan mungkin saja diizinkan kembali untuk dipakai lagi di masa yang akan datang," lanjut DOE di memo tadi.

Isu keamanan di Zoom

Seperti diketahui, tak sedikit pihak yang gelisah atas isu privasi atau keamanan di aplikasi Zoom yang bisa mengancam kapan saja.

Di ranah pendidikan, misalnya, maraknya penyusup yang masuk secara tiba-tiba ke ruangan kelas online, alias "Zoombombing", bisa memunculkan kekhawatiran tersendiri untuk para orang tua siswa.

Baca juga: Ribuan Video Telekonferensi Zoom Bocor di Internet

Sebab, orang tersebut bisa saja membagikan materi atau hal-hal yang tidak pantas dilihat untuk para siswa, apalagi kepada mereka yang masih di bawah umur. 

Hal ini bisa jadi disebabkan oleh fitur di Zoom yang memungkinkan pengguna untuk mengikuti percakapan di sebuah ruangan virtual dengan sekadar mengunjungi sebuah tautan yang telah dibagikan. 

Pihak Zoom sendiri, beberapa hari lalu, mengatasi hal tersebut dengan meluncurkan kebijakan baru yang mengharuskan para peserta untuk memasukkan kata sandi (password) sebelum masuk ke ruangan virtual, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BusinessInsider, Selasa (7/4/2020). 

Namun, belum diketahui secara pasti apakah fitur terbaru itu efektif untuk meredam isu privasi dan keamanan yang telah ramai diperbincangkan atau tidak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com