Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Taiwan Larang Penggunaan Aplikasi Zoom

Kompas.com - 09/04/2020, 11:58 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Taiwan secara resmi mengeluarkan larangan penggunaan aplikasi Zoom bagi lembaga dan organisasi pemerintah. Kebijakan tersebut dikeluarkan karena Zoom dianggap tidak aman.

Kebijakan tersebut dikeluarkan pemerintah setempat menyusul adanya sejumlah data panggilan yang dikirimkan ke server di China tanpa sepengetahuan pengguna. 

Hal tersebut menjadi perhatian lebih bagi pemerintah Taiwan, mengingat hubungan antara Taiwan dan China yang tak harmonis. 

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini, pemerintah China masih mengklaim bahwa Taiwan merupakan bagian dari China. Sementara Taiwan sendiri menganggap bahwa mereka adalah negara dengan pemerintahan yang terpisah dan demokratis. 

Hal tersebut membuat penggunaan aplikasi Zoom dinilai berbahaya karena beresiko terjadinya kebocoran data penting negara.

Baca juga: Google Larang Karyawan Pasang Aplikasi Zoom di Kantor

Bersamaan dengan pelarangan Zoom di Taiwan, pemerintah setempat pun menyarankan agar lembaga dan organisasi setempat beralih menggunakan layanan yang lebih aman, seperti Google dan Microsoft.

"Saat ini, para penyedia layanan memberikan akses gratis selama pandemi berlangsung, seperti Google atau Microsoft. Ini bisa dipertimbangkan untuk digunakan," ungkap juru bicara pemerintah Taiwan.

Pemerintah Taiwan bukanlah pihak pertama yang melarang penggunaan aplikasi Zoom di lingkungannya. Sebelumnya, perusahaan yang didirikan Elon Musk, Space X, juga memberlakukan kebijakan yang sama. 

Raksasa teknologi Google pun membuat aturan serupa. Perusahaan mengharamkan karyawannya untuk memasang aplikasi Zoom di perangkat komputer milik kantor.  

Begitu pula dengan pemerintah New York, AS, di mana Departemen Pendidikan setempat mengimbau para guru untuk tidak menggunakan Zoom saat telekonferensi dengan para muridnya.

Baca juga: Zoom Disebut Tidak Aman, Begini Cara Hapus Permanen Akunnya

Mereka dianjurkan untuk beralih ke Microsoft Team untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di rumah selama physical distancing.

Microsoft Team dinilai lebih aman dan sejalan dengan aturan yang melindungi hak serta privasi siswa di AS.

Sebelumnya, CEO Zoom, Eric Yua pun menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh pengguna Zoom terkait minimnya keamanan pada aplikasi.

Dirangkum KompaTekno dari Bloomberg, Kamis (9/4/2020), ia mengatakan bahwa sejumlah data panggilan yang dilakukan pengguna dikirimkan ke server di China tanpa disengaja. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Bloomberg


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com