Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Satelit "Nusantara Dua" Gagal Mengorbit Kemudian Hancur

Kompas.com - 10/04/2020, 17:27 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satelit Palapa N-1 atau disebut pula Nusantara Dua, gagal mengangkasa saat diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center (XLSC) di Xichang, Provinsi Sichuan, China, Kamis (9/4/2020).

Peluncuran dilakukan pada pukul 19.46 WIB menggunakan roket Long March-3B (Chang Zheng-3B). Satelit ini dioperasikan oleh PT Palapa Satelit Nusa (PSN) dan berkolaborasi dengan Indosat Ooredoo, melalui perusahaan joint venture PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS).

Satelit ini direncanakan akan menggantikan satelit Palapa-D di slot orbit 113 Bujur Timur, untuk memfasilitasi layanan broadband dan broadcast (penyiaran) di tanah air. Kegagalan ini terjadi akibat kesalahan teknis.

Baca juga: Satelit Nusantara Dua Gagal Mengorbit, Layanan Penyiaran Tetap Aman

Adi Rahman Adiwoso, Direktur Utama PSN menjelaskan bahwa pada mulanya, peluncuran roket berjalan dengan baik di tahap pertama dan kedua. Kendala baru muncul beberapa menit saat memasuki tahap tiga.

Di tahap tiga, terdapat dua roket, di mana salah satunya tidak menyala, sehingga tidak memenuhi kecepatan yang dibutuhkan untuk mencapai orbit yang telah ditetapkan.

"Dalam hal ini ketinggian satelit tersebut hanya sekitar 170 km, dengan kecepatan 7.100 meter per detik," jelas Adi dalam konferensi pers bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jumat (10/4/2020).

"Kemudian satelit jatuh ke lautan dan tidak bisa diselamatkan," lanjut Adi. Walhasil, satelit Nusantara Dua hilang dan tidak bisa digunakan lagi.

Baca juga: 18 Tahun Lalu, Pesawat Garuda Menembus Badai Es dan Mendarat di Bengawan Solo

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS), Johanes Indri Trijatmodjo mengatakan satelit Nusantara Dua dilindungi asuransi yang sepenuhnya memberikan perlindungan atas risiko peluncuran dan operasional satelit.

Satelit Nusantara Dua sendiri dibuat oleh China Great Wall Industry Corporation. Satelit ini memiliki bobot 5.550 kilogram dengan transponder FSS C-band 20×36 MHz, dan High Throughput Satellite (HTS) 9,5 Gbps.

Menteri Kominfo, Johnny G Plate mengatakan, satelit Palapa-D yang kini digunakan 23 lembaga penyiaran dan delapan lembaga radio di Indonesia itu akan berhenti mengorbit selambat-lambatnya akhir Juli 2020.

Sebagai salah satu alternatif, Kominfo telah berdiskusi dengan Menteri BUMN untuk menggunakan satelit yang tersedia saat ini dalam jangka waktu pendek, agar layanan penyiaran dan telekomunikasi tetap terjaga.

Baca juga: Satelit Telkom 3S Sudah Mengorbit ke Atas Pulau Kalimantan

BUMN yang mengoperasikan satelit sendiri saat ini ada dua, yakni Telkom dan BRI. Telkom memiliki dua satelit, yaitu Telkom 3S dan satelit Merah Putih. Sementara BRI memiliki satu satelit yaitu BRISAT.

Dirjen SDPPI Kominfo, Ismail mengatakan pemerintah akan berkoordinasi dengan Indosat Ooredoo dan PSN untuk kemudian mengirimkan surat ke International Telecommunication Union/ITU, selaku regulator satelit.

Ismail mengatakan bahwa pemerintah akan meminta ITU untuk menetapkan status force majeur.

"Dalam kondisi yang demikian, secara normalnya kita akan mendapatkan perpanjangan waktu untuk menyiapkan satelit pengganti baru, agar seluruh frekuensi di dalam slot orbit tersebut tetap menjadi milik Indonesia," jelas Ismail.

Baca juga: Satelit Nusantara Dua Gagal Mengorbit, Serpihan Jatuh ke Guam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com