Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple dan Google Bersatu Bikin Sistem Pelacak Virus Corona

Kompas.com - 12/04/2020, 12:54 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ini Apple dengan iOS-nya dan Google dengan Android-nya selalu bersaing dalam menyajikan layanan digital terbaik. Namun, dalam masa pandemik Covid-19 ini persaingan tersebut dilupakan oleh keduanya.

Apple dan Google justru bersatu dan mengembangkan bersama sebuah sistem pelacakan penyebaran virus Corona. Sistem ini memanfaatkan koneksi Bluetooth Low Energy (BLE) yang terdapat di perangkat pengguna.

Kerja sama Apple dan Google diumumkan oleh CEO kedua perusahaan, Tim Cook dan Sundar Pichai, dalam akun media sosial masing-masing.

Sistem tersebut berupa application programming interface (API) yang kompatibel dengan perangkat Android dan iOS. 

Data yang dihimpun oleh API tersebut dapat dimanfaatkan oleh aplikasi badan kesehatan di setiap negara. API ini direncanakan dirilis pada pertengahan Mei 2020.

Jadi rancangan Apple dan Google ini bukan berupa aplikasi tetapi sebuah sistem atau API yang bisa mengumpulkan data pelacakan pengguna. API inilah yang akan dipasang di aplikasi badan kesehatan masyarakat negara setempat.

Sistem ini bekerja menggunakan konsep contact tracing, dengan melacak semua pengguna yang pernah berdekatan dengan pengguna ponsel.

Bluetooth digunakan sebagai medium untuk melakukan pelacakan orang-orang yang berada di sekitar ponsel pengguna.

Baca juga: Peneliti Siapkan Aplikasi untuk Mendeteksi Covid-19 dari Suara Batuk

Pelacakan dilakukan dengan memindai sinyal Bluetooth dari ponsel-ponsel yang lokasinya berdekatan selama beberapa menit. Data hasil pelacakan kemudian akan disimpan untuk penelusuran lebih lanjut.

Selanjutnya, sistem akan memberikan notifikasi ke ponsel jika pengguna berdekatan dengan orang yang positif Covid-19. Pengguna juga akan diberikan instruksi langkah apa yang harus dilakukan apabila pernah berdekatan dengan pasien positif Covid-19.

Pengguna yang dinyatakan positif Covid-19 pun disarankan untuk melakukan update status pada aplikasi, agar sistem bisa memberikan notifikasi ke pengguna lain yang pernah berdekatan dengannya.

Cara kerja sistem rancangan Apple dan Google ini mirip dengan buatan pemerintah Indonesia lewat Peduli-Lindungi dan aplikasi TraceTogether buatan Singapura. Dua aplikasi ini ke depannya bisa memanfaatkan API contact tracing buatan Apple dan Google.

Sistem pelacakan ini tentu saja akan berguna dan efektif apabila aplikasinya diunduh dan digunakan secara masif oleh pengguna perangkat Android dan iOS.

Baca juga: Aplikasi Peduli-Lindungi untuk Melacak Covid-19 Sudah Bisa Diunduh

Dirangkum KompasTekno dari Techcrunch, Minggu (12/4/2020), Google dan Apple mengklaim sistem ini tidak akan menggunakan data lokasi GPS. Keduanya juga berjanji untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi pengguna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com