Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda dari MediaTek, Qualcomm Mengaku Tak Mengakali "Benchmark"

Kompas.com - 17/04/2020, 12:53 WIB
Bill Clinten,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, MediaTek diduga mencurangi skor benchmark sejumlah ponsel yang ditenagai chip bikinannya lewat sebuah system file dalam firmware perangkat. 

Situs teknologi Anandtech menemukan bahwa di dalam file tersebut terdapat serangkaian kode yang bisa mengakali benchmark, dengan memicu kinerja ponsel untuk membuat skor lebih tinggi dibanding keadaan normal.

Praktik seperti ini disebut dengan whitelisting, di mana sejumlah aplikasi seperti benchmark sengaja diizinkan oleh sistem untuk memicu kinerja ponsel. Akibatnya, performa perangkat terkesan tinggi dalam pengujian, tapi tak tercermin dalam penggunaan sehari-hari.

Baca juga: MediaTek Diduga Curangi Skor Benchmark

MediaTek pun sempat menanggapi tuduhan tersebut dengan mengeluarkan pernyataan bahwa "whitelisting" - atau diistilahkan sebagai "sports mode" di ponsel berbasis MediaTek- merupakan praktik lumrah yang banyak dilakukan oleh pemain lain di industri chip.

"Banyak brand merancang perangkatnya agar berjalan sekencang mungkin saat uji benchmark sedang berjalan untuk menunjukkan kinerja penuh dari sebuah chipset," bunyi potongan penyataan dari MediaTek.

"Kalau saja mereka (Anandtech) menilik perangkat lain, mereka akan melihat, seperti juga kami, bahwa kompetitor kunci kami juga memiliki chip yang beroperasi dengan cara sama persis -yang dianggap Anandtech sebagai kecurangan," tuding MediaTek.

Tidak akal-akalan

MediaTek sendiri tidak menyebutkan secara jelas soal siapa persisnya "kompetitor kunci" dalam industri yang menurut mereka turut melakukan whitelisting serupa.

Meski demikin, Qualcomm belakangan merasa perlu untuk mengeluarkan pernyataan sanggahan terhadap "tudingan" tersebut. Pabrikan chip Snapdragon itu menegaskan bahwa pihaknya tak melakukan akal-akalan benchmark untuk mendongkrak skor.

"Whitelisting mengacu pada teknik mencantumkan sejumlah aplikasi demi meningkatkan performa ponsel," ujar pihak Qualcomm sebagaimana dikutip KompasTekno dari Android Authority, Kamis (16/4/2020).

"Praktik whitelisting ini umumnya dianggap sebagai tindakan kecurangan di industri karena melenceng dari tujuan benchmark untuk mencerminkan kinerja sehari-hari. Qualcomm tidak melakukan praktik whitelist," sebut perusahaan itu.

Whitelisting  hanya meningkatkan kinerja perangkat saat menjalankan aplikasi semacam benchmark. Sementara, peningkatan performa serupa tidak terjadi di aplikasi lain di luar whitelist.

Baca juga: Ketahuan Curang, Huawei Buka Akses ke “Mode Rahasia”

Sebelumnya, situs Anandtech, yang menemukan kecurangan dengan melakukan pengujian terhadap beberapa perangkat berbasis chip MediaTek, mengatakan bahwa pabrikan itu memasukan beberapa aplikasi benchmark populer ke dalam whitelist.

Aplikasi-aplikasi ini termasuk Androbench, PC Mark, Antutu, dan Geekbench. ketika beberapa ponsel MediaTek yang diuji coba AnandTech mendeteksi aplikasi whitelist sedang berjalan, maka sistem akan digenjot sehingga melampaui batas normal dalam penggunaan harian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com