Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Xiaomi Dilaporkan Diam-diam Merekam Aktivitas Pengguna

Kompas.com - 04/05/2020, 13:15 WIB
Penulis Bill Clinten
|
Editor Oik Yusuf

KOMPAS.com - Vendor smartphone Xiaomi baru-baru ini diterpa kabar miring. Seorang peneliti keamanan bernama Gabi Cirlig menuding bahwa ponsel bikinan perusahaan asal China tersebut diam-diam merekam aktivitas penggunanya.

Cirlig mengatakan kepada Forbes bahwa ia mendeteksi hal yang tidak wajar di smartphone Redmi Note 8 miliknya. Ketika ditelusuri, ponsel itu ternyata banyak merekam aktivitasnya dan mengirimkan datanya ke remote server milik Alibaba, yang kemungkinan disewa oleh Xiaomi.

Baca juga: Xiaomi Pastikan Tanggal Peluncuran Mi 10 di Indonesia

Perekaman aktivitas antara lain dilakukan lewat peramban bawaan Xiaomi yang mengumpulkan data situs mana saja yang dikunjungi oleh Craig, hasil penelusuran mesin pencari dengan Google dan DuckDuckGo, serta newsfeed di laman utama browser.

Bahkan, Cirlig mengklaim bahwa browser itu masih tetap merekam aktivitas pengguna meski mode penyamaran (incognito) sedang diaktifkan. Padahal, esensi mode tersebut adalah untuk menelusuri internet secara privat atau anonymous.

Tak hanya informasi di dalam peramban saja, Cirlig juga mengatakan bahwa ponsel Xiaomi miliknya juga merekam aktivitas lain seperti folder mana saja yang dibuka dan navigasi di layar, termasuk ketika mengakses status bar dan membuka menu Settings.

Dihimpun KompasTekno dari Forbes, Senin (4/5/2020), peneliti keamanan lain, Andrew Tierney, membenarkan temuan Cirlig. Dia mengungkapkan bahwa peramban Mi Browser Pro dan Mint Browser buatan Xiaomi mengumpulkan data yang sama.

Di luar Redmi Note 8, Cirlig juga mengunduh firmware untuk beberapa ponsel Xiaomi lain seperti Mi 10, Redmi K20, dan Mi Mix 3 yang ternyata memiliki kode browser serupa. Cirlig pun curiga perangkat-perangkat ini juga merekam aktivitas penggunanya.

Baca juga: Xiaomi Resmi Rilis MIUI 12, Apa Saja yang Baru?

Kemudian ada masalah lain karena data pengguna yang direkam dan dikirim ke remote server hanya dilindungi encoding base64 yang lemah. Cirlig bisa melakukan decoding dalam beberapa detik untuk melihat data apa saja yang dikumpulkan dan dikirim.

"Kekhawatiran saya adalah data yang dikirim ke server mereka bisa dengan mudah dikorelasikan ke pengguna," ujar Cirlig.

Ilustrasi Kantor Xiaomigizmochina.com Ilustrasi Kantor Xiaomi
Tanggapan Xiaomi

Halaman:
Sumber Forbes


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com