Baik Cirlig maupun Tierney menyebut bahwa perilaku browser Xiaomi lebih invasif dibandingkan peramban lain macam Apple Safari atau Google Chrome.
"Kebanyakan (browser) juga mengumpulkan data analitik, tapi bentuknya berupa informasi penggunaan atau crash, bukan perilaku pengguna atau alamat URL tanpa persetujuan pengguna dan masih direkam walaupun dalam mode privat," ujar Tierney.
Dalam pernyataan yang diunggah ke blog resminya, Xiaomi menegaskan bahwa pihaknya memang mengumpulkan data dengan didului oleh persetujuan pengguna, dan bahwa informasi yang dikirim bersifat anonim dan terenkripsi.
Menurut Xiaomi, pengumpulan data ini dimaksudkan untuk "analisis internal". Tujuannya memberikan "pengalaman yang lebih baik" dan "meningkatkan kompatibilitas sistem operasi dengan berbagai aplikasi".
Baca juga: CEO Xiaomi 15 Kali Ganti Smartphone Selama 2019, Apa Saja?
"Ini adalah solusi umum yang dilakukan perusahaan-perusahaan internet di seluruh dunia untuk meningkatkan pengalaman pengguna menyangkut berbagai produk, sambil tetap menjaga privasi dan keamanan data," tulis Xiaomi.
Lebih lanjut, pasca mengemukanya laporan Forbes, perusahaan asal China itu turut merombak aplikasi peramban Mi Browser, Mi Browser Pro dan Mint Browser sehingga kini menyediakan opsi untuk mematikan pengumpulan data, saat berada dalam mode incognito.
Baca juga: Xiaomi Rilis Update Browser Usai Dituduh Merekam Aktivitas Pengguna
Opsi itu sudah tersedia dalam pembaruan teranyar masing-masing peramban di Google Play Store, yakni Mi Browser/ Mi Browser Pro versi 12.1.4, dan Mint Browser versi 3.4.3.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.