Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2020, 20:35 WIB
Yudha Pratomo,
Oik Yusuf

Tim Redaksi

Sumber Metro

KOMPAS.com - Xenex Disinfection Services, sebuah perusahaan asal Texas, Amerika Serikat, baru-baru ini mengumumkan bahwa sebuah robot buatannya telah teruji mampu membasmi virus corona dalam waktu dua menit.

Sesuai dengan julukannya, robot bernama LightStrike tersebut memancarkan sinar UVC dengan intensitas tinggi untuk membunuh virus. UVC memiliki spektrum lebih tinggi dari sinar Ultraviolet biasa. dengan panjang gelombang 200 hingga 315 nanometer.

Baca juga: Bill Gates, Ramalan Jitu Wabah Virus, dan Vaksin Anti-corona

"Xenex memvalidasi efektivitas robot disinfeksi LightStrike terhadap virus SARS CoV-2 di laboratorium biosafety level 4 (BSL-4) di Texas Biomedical Research Institute," tulis Xenex dalam sebuah posting blog.

Pancaran sinar UVC dalam beberapa menit akan membunuh patogen, termasuk bakteri, virus, dan spora jamur di permukaan benda-benda di sebuah ruangan.

LightStrike bisa memvariasikan pancaran gelombang UVC karena tiap patogen rentan terhadap panjang gelombang yang berbeda.

Robot LightStrike tengah beraksi membasmi virus dan bakteri di dalam sebuah ruangan. Xenex Robot LightStrike tengah beraksi membasmi virus dan bakteri di dalam sebuah ruangan.

Karena itu, alat disinfeksi yang mengandalkan sinar UVC seperti robot LightStrike ini belakangan mulai dilirik sebagai solusi untuk membasmi virus corona dari ruang publik maupun alat medis seperti masker N95.

LightStrike dilaporkan mampu melakukan disinfeksi virus corona hingga 99,99 persen di masker N95 sehingga mengurangi risiko pemakaian ulang alat medis ini di tengah kelangkaannya.

Baca juga: Tools Pelacak Virus Corona Disebar ke Pengembang Android dan iOS

Saat beroperasi, robot LightStrike mesti ditinggalkan "sendiri" di ruangan tanpa ada orang yang berada di dekatnya karena pancaran sinar UVC bisa merusak mata.

Robot LightStrke sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Xenex mengklaim bahwa robot ini sudah digunakan di lebih dari 500 fasilitas kesehatan di seluruh dunia.

Banderol harganya lumayan tinggi, yakni 100.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 miliar per unit, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Metro, Rabu (6/5/2020). Meski demikian, sang robot kabarnya tetap diantre peminat di tengah pandemi Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Metro


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com