Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zoom Hanya Beri Perlindungan Keamanan bagi Pelanggan Premium

Kompas.com - 05/06/2020, 09:06 WIB
Conney Stephanie,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fitur keamanan enkripsi end-to-end di layanan konferensi video, Zoom hanya akan diberikan bagi pengguna Premium atau yang pelanggan yang membayar saja.

Zoom membatasi ketersediaan standar keamanan tersebut hanya untuk pelanggan berbayar, dengan tujuan untuk mencegah penyalahgunaan aplikasi.

CEO Zoom, Eric Yuan pun membeberkan alasan di balik kebijakan tersebut. Yuan mengatakan bahwa kebijakan ini didasari dengan keinginan Zoom untuk bekerja sama dengan pihak penegak hukum.

"Kami tidak memberikan fitur keamanan itu kepada pengguna gratisan, karena kami ingin bekerja sama dengan FBI dan penegak hukum apabila terdapat penyalahgunaan aplikasi Zoom," kata Yuan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Tidak Hanya Zoom, Microsoft Teams Juga Rentan Diretas

Diprotes

Namun di sisi lain, keputusan Zoom ini justru menuai kritik dari sebagian pengguna. Mereka  memprotes kebijakan tersebut melalui media sosial Twitter.

"Ingat hal itu cuma bisa didapatkan jika kalian mau membayar akun Zoom (akun premium), mereka dengan senang hati akan mengarahkan panggilan kalian ke FBI. Percuma sebagus apa enkripsinya jika tidak bisa diaktifkan," tulis akun @0xcharlie.

"Awalnya rencana yang saya dengar Zoom akan meningkatkan keamanan dengan menambah enkripsi end-to-end, tetapi mengapa fitur tersebut hanya tersedia untuk pengguna akun berbayar (premium)?," tulis akun @jenuhhveev.

Menyaring pelanggan

Menanggapi beberapa kicauan tersebut, konsultan keamanan Zoom, Alex Stamos kemudian memberikan penjelasan mengenai kebijakan perusahaannya.

Dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Jumat (5/6/2020), Stamos menyebut bahwa saat ini Zoom kesulitan menyeimbangkan cara untuk meningkatkan privasi sekaligus mengurangi penyalahgunaan produknya.

Baca juga: Zoom Disebut Tidak Aman, Begini Cara Hapus Permanen Akunnya

Penyalahgunaan yang dimaksud mengacu pada beberapa tindakan ilegal yang terjadi pada aplikasi Zoom beberapa waktu lalu, seperti ujaran kebencian dan konten eksploitatif anak.

"Apakah kebijakan ini akan menghilangkan semua penyalahgunaan? Tidak. Namun sebagian besar pelanggaran tersebut berasal dari pengguna layanan mandiri (gratis) dengan identitas palsu, tentunya hal ini akan menciptakan gesekan dan mengurangi bahaya," tulis Stamos melalui kicauan di akun Twitter-nya (@alexstamos).

Menurut Jon Callas dari American Civil Liberties Union, langkah Zoom menghadirkan fitur keamanan hanya bagi pelanggan premium, dinilai dapat meminimalisir pengguna gratisan yang memakainya hanya untuk tindakan iseng atau melanggar hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com