Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zuckerberg Bergeming, Dua Insinyur Facebook Mundur

Kompas.com - 05/06/2020, 10:40 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber MASHABLE

KOMPAS.com - CEO Facebook Inc., Mark Zuckerberg menjadi "bulan-bulanan" pegawainya. Sebagian besar pegawainya marah karena sang bos besar seakan bergeming dengan rentetan postingan Presiden Donald Trump, yang dinilai menghasut kekerasan.

Berbeda dengan Twitter atau Snapchat, Facebook membiarkan unggahan Trump di platformnya dan belum membuat sikap tegas.

Pegawainya yang marah pun melakukan berbagai tindakan, mulai melakukan aksi mogok kerja virtual, membuat surat terbuka, hingga mengabil langkah paing berani, yakni mengundurkan diri.

Baca juga: Protes Karyawan Facebook ke Zuckerberg, dari Bilang Pengecut hingga Mengundurkan Diri

Aksi pengunduran diri dilakukan dua insinyur Facebook, yakni Timoty Aveni dan Owen Anderson.

"Saya tidak tahan dengan Facebook yang terus menolak bersikap atas pesan fanatik presiden (Trump) yang bertujuan untuk meradikalisasi rakyat Amerika," tulis Aveni di unggahan LinkedIn miliknya.

Merujuk ke profil LinkedIn, Aveni menjabat sebagai software engineer di Facebook sejak Juni 2019. Ia sebelumnya juga pernah magang di Facebook dengan posisi yang sama pada Mei hingga Agustus 2018.

Dalam deskripsi profil, Aveni mengatakan bahwa ia bertugas untuk menghalau disinformasi yang berkeliaran di Facebook.

Aveni menulis pengumuman bahwa ia mengundurkan diri dari Facebook pada 2 Juni 2020.

"Saya khawatir dengan negara saya, melihat perusahaan saya tidak melakukan tindakan apa pun untuk menentang status quo yang semakin berbahaya," tulisnya.

Dalam unggahannya, lulusan Georgia Tech ini juga membuka penawaran bagi siapa saja yang tertarik memberinya pekerjaan. Ia turut melampirkan CV di dalam kirimannya itu.

Selain Aveni, seniornya, Owen Anderson yang menjabat sebagai Engineer Manager juga mengundurkan diri. Dalam LinkedIn miliknya, Anderson tercatat sebagai pegawai Facebook sejak Juli 2018.

Ia juga pernah menjabat sebagai Engineer Manager, Developer Platform di Oculus VR, anak perusahaan Facebook Inc. di bidang VR selama dua tahun. Berbeda dengan Aveni, Anderson mengumumkan pengunduran dirinya lewat Twitter pada 2 Juni lalu.

Baca juga: Facebook Buka Lowongan Pimpinan WhatsApp di Indonesia

"Dengan bangga saya umumkan bahwa mulai akhir hari ini, saya bukan lagi pegawai Facebook," demikian kicau Anderson.

Dalam kicauannya, Anderson juga memberikan klarifikasi bahwa sebelumnya ia masih bekerja di Facebook dirangkum KompasTekno dari Mashable, Jumat (5/6/2020).

"Namun sejak minggu lalu, saya bahagia tidak lagi mendukung kebijakan dan nilai yang sangat tidak saya setujui," tulis Anderson.

Beberapa pegawai Facebook mendesak Zuckerberg dan jajaran petinggi Facebook agar berubah pikiran atas sikap politik mereka. Dalam kesempatan lain, Zuckerberg secara pribadi telah mengungkapkan pandangannya atas isu rasial yang terjadi di Negeri Paman Sam.

Zuckerberg mengatakan bahwa ia tidak bisa mengambil keputusan dengan alasan personal.

"Saya terus berusaha (memikirkan) bagaimana cara merespons twit dan unggahan presiden (Trump). Secara personal, saya memiliki reaksi negatif yang mendalam terhadap retorika yang memecah belah dan memanas ini," tulis suami Pricilla Chan itu.

"Namun, saya bertanggung jawab atas reaksi tidak hanya dalam kapasitas personal saya, tapi juga sebagai pimpinan instansi yang berkomitmen dengan kebebasan bereskpresi," lanjut Zuckerberg.

Apakah aksi pengunduran diri dua insinyur ini akan diikuti pegawai lain dan berhasil mengubah sikap Facebook terhadap Presiden Trump? Kita lihat saja nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber MASHABLE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com